Nikmati hal-hal kecil, karena suatu hari kita mungkin menoleh kebelakang dan menyadari bahwa hal-hal kecil itu merupakan hal-hal yang besar.
Pukul sepuluh lewat lima pagi di hari selasa, ruang kelas D1 mata kuliah Hukum Tata Negara sudah di penuhi oleh sebagian besar mahasiswa. Dengan total lima puluh orang mahasiswa yang mengontrak di kelas ini, hampir seluruhnya sudah duduk dengan manis. Ini pemandangan yang jarang. Biasanya teman-teman angkatan mereka baru akan memenuhi kelas pada menit-menit terakhir sebelum jam dimulai.
Ini semua karena desas-desus topik soal dosen baru yang menggantikan dosen utama mereka yang mengambil cuti karena sedang melanjutkan pendidikan doktornya. Kursi-kursi bagian depan sudah diisi penuh, padahal biasanya kursi yang akan penuh adalah bagian belakang. Mahasiswa senang duduk di bangku belakang supaya mereka bisa bersantai, atau tidur -itu pilihan terbaik-.
Dinda datang cukup terlambat, ia harus menyelesaikan pertengkaran kecil bersama suaminya di parkiran mobil tadi. Dinda bahkan berencana untuk tidak menghadiri kelas jam ke-2 "Tumben banget datang duluan." Ares sudah sampai lebih dulu. Laki-laki itu memakai kemeja kotak-kotak lengan panjang dan jeans biru pudar yang menambah kadar ketampanannya. "Listrik di kostan mati dan kuota data habis." Jawab Ares walau fokus matanya tetap tidak lari dari ponsel pintarnya.
Ares sedang bermain game online ketika tiba-tiba saja listrik padam. Bernasib sial karena kuota data miliknya telah habis dan wifi yang ikutan padam, Ares memutuskan untuk datang ke kampus sedikit lebih awal untuk menggunakan fasilitas wifi milik fakultas mereka.
"Anak-anak sepertinya sangat antusias dengan pak Aidan ini." Melihat antusiasme dan harapan teman-teman kelas mereka membuat Ares sedikit terkejut. Bagaimana mungkin mereka excited hanya dengan sebuah kabar dosen baru? Mencurigakan sekali "Hmmm... mereka nggak sabar banget ketemu dosen baru." Balas Dinda cuek, perempuan itu sibuk mengeluarkan diktat dan bahan ajar miliknya.
Ares melirik Dinda, menanti ekspresi wajah sahabatnya itu"Kamu tidak antusias seperti mereka?" Tanyanya penasaran. Tetapi Dinda tidak menunjukkan reaksi yang berarti "Kamu berharapnya aku ikut antusias?" Dinda malah bertanya balik, gadis itu memutar wajahnya mengarah pada laki-laki di sampingnya.
"Jangan bercanda, aku sudah cukup dengan mereka saja." Jawab Ares cepat.
Ngomong-ngomong tiga sahabatnya yang lain belum juga muncul. Dinda menatap arloji nya sekilas lalu mendongak saat Fika, Windy dan Kinan berjalan dari pintu kelas. Penampilan mereka hari ini sedikit berbeda dari hari-hari biasa "Astagfirullah, kalian kenapa pada begini?" Kinan memakai rok sepan yang panjangnya sedikit di atas lutut tapi masih tergolong sopan. Fika menggerai rambut panjangnya dan diberi sedikit gelombang yang cantik. Lalu ada Windy yang menggunakan sepatu sejenis heels berukuran lima senti -padahal gadis itu selalu memakai flat shoesnya- "Heels, Seriously? Kamu pikir ini universitas swasta?!" Dinda berdecak tak percaya, Ia sangat terkejut dengan penampilan tiga orang ini.
Kinan memasang wajah tak bersalah dan segera menarik kursi disebelah Ares karena tak tahan diperhatikan sejak tadi. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan setelannya hari ini "Ternyata kamu cocok juga dengan rok begitu." Ares berujar dan semua orang menatapnya bingung "Kenapa? aku cuma bilang Kinan ternyata cocok pake itu." Ia menunjuk rok hitam yang dipakai Kinan.
Fika tersenyum penuh arti "aku nggak cocok rambutnya di blow rendah kayak gini?" gadis bertubuh mungil itu mengibas-ngibas rambutnya centil "Karena kalian sudah berusaha keras untuk tampil maksimal hari ini yah...cocok." Dinda tau Ares berusaha memuji sahabatnya itu. Tetapi karena memang dasar sifatnya yang tidak terlalu pandai basa basi, Ares sedikit kesulitan untuk berkata-kata manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renforcer📌
Literatura FemininaMenikah dengan Lelaki sepuluh tahun lebih tua? (Versi lengkap telah terbit di aplikasi Fizzo). Fyi. Cerita ini adalah cerita pertamaku di wattpad. Harap dimaklumi atas ketidaksempurnaan dari segi alur, penulisan dan latar. COMPLETED