Epilogue

814 72 79
                                    

"Apa perlu bawa barang sebanyak ini?" Keluh So hyun saat melihat Chanyeol membawa koper besar.

"Aku tuh ganti baju tiap jam." Bela Chanyeol sembari terus menata beberapa potong baju ke koper.

Waktu yang terlewati karena kebahagiaan pasti terasa begitu cepat. Padahal untuk menikmati momen indah bersama di rasa masih belum cukup puas.

Tujuh tahun yang So hyun lalui bersama Chanyeol bagaikan kedipan mata yang terasa sangat cepat. Ia menikmati masa pacaran sah sebagai suami istri, terhitung tahun ini adalah tahun ketiga untuk pernikahan mereka.

Masalah momongan atau pelengkap keluarga kecil mereka belum begitu merencanakan secara matang karena masih menikmati hidup berdua. Dan sejak tujuh tahun yang lalu So hyun tak pernah mau untuk kembali ke Korea.

"Senyum dong, kau keliatan tak semangat." Chanyeol mendekati sang istri yang sejak seminggu yang lalu memasang wajah cemberut.

Ia memeluk sang istri lalu mengecup keningnya berkali-kali untuk meyakinkan bahwa apapun yang akan terjadi akan terlewati dengan mudah asalkan mereka saling bergandeng tangan dan terus percaya.

So hyun merasa tidak semangat kala mendengar pesta pernikahan adik iparnya akan di gelar di Korea. Sejak saat itu So hyun merasa anti dengan semua hal yang berbau dengan Korea, bisa dibilang Ia trauma. Dan Ia tak sanggup untuk mengingat masa lalu yang pernah terlewati saat di Korea.

Chanyeol paham betul dengan tabiat istrinya itu. Tentang kisah cinta tragis yang pernah dijalani So hyun. Intinya Chanyeol tau semua tentang So hyun.

"Kajja." Chanyeol merangkul pundak istrinya yang terlihat malas untuk bangkit.
"Apa selama 7 tahun ini masa lalumu belum kunjung pudar? Padahal ada aku, tapi kau."
"Aku udah lupa kok, hanya saja ini sudah sangat lama. Kira-kira Korea seperti apa ya?" So hyun tersenyum manis berusaha menunjukan bahwa Ia baik-baik saja.

***

Park Jihyo menatap dirinya di depan cermin bening. Membenarkan poni depan yang hampir menutupi mata lalu menyapu wajahnya dengan bedak.

 Membenarkan poni depan yang hampir menutupi mata lalu menyapu wajahnya dengan bedak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hhuuhh tenangkan Dirimu Jihyo." Batin Jihyo berusaha menenangkan dirinya sendiri. Ini adalah hari spesial yang sudah Ia nantikan.

Pernikahan ala princes yang sejak dulu Ia impikan akhirnya bisa terwujud. Beberapa jam lagi akan ada cincin yang melingkar di jarinya. Sangat mendebarkan.

Jihyo bangkit dari duduknya kemudian menarik nafas beberapa kali untuk menghilangkan rasa nervous yang terus hinggap.

Hentakan kaki Jihyo menggema di lorong ruangan. Ia sudah tak sabar melihat para tamu yang sudah menantinya sejak tadi.

"Wwahh." Jihyo terpukau melihat dekorasi yang luar biasa indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Reason Why I Can't Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang