Happy Virus

399 60 48
                                    

Pasti kalian bertanya-tanya tentang apa yang menimpa So hyun.

Dia masih sama.

Dengan satu tahun yang lalu.

Namun, sudah banyak hal yang terjadi setahun belakang ini. Dari awal kepindahannya di Jepang hingga akhirnya pagi ini dia meminta Sehun menemuinya di Cafe.

Mungkin hingga sekarang So hyun masih belum bisa mengungkapkan alasan kepergiaanya. Toh tak terlalu penting karena alasannya terlalu klise dan biasa saja.

Menghindar dari Sehun?
Menghindar dari Krystal?
Menghindar dari sang figuran jahat Irene?

So hyun tak memungkiri kebenaran alasan itu. Dia sangat membenci ketiga orang itu. Sudah jelas si semua yang mereka lakukan sangat melukai hati, namun nyatanya kehidupan So hyun setelah pindah ke Jepang masih belum bisa lepas dari masa lalu. Terutama dari Sehun.

Awal kepindahaanya sangat tepat. Waktu dan situasi begitu mendukung.

"Ibu kangen banget nih." Ujar seorang ibu paruh baya dari seberang telpon.

"Apa ayah sangat sibuk? Aku kesepian tau." Keluh So hyun bak anak balita yang terus merengek.

"Kamu si rempong."

"Iiihh eomma! Ya kali tiap hari ngurusin suami tapi lupa sama anaknya." Desis So hyun uring-uringan.

"Tuh kan rempongnya kumat. Habis susah si dibilangin, sampai berbusa nih mulut Ibu." Ungkap sang Ibu sembari tersenyum renyah.

"Duh eomma emang gak bisa apa Ayah kerja ke Korea?"

"Sayangku gimana si, Ayah aja baru 2 bulan kerja di Jepang masa mau pindah ke Korea lagi. Kamu si pake acara gak mau ikut pindah. Kan Eomma jadi bingung."

"Pindah ke Jepang? Siapa bilang aku gak mau."

Setelah menyudahi obrolan dengan sang Ibu, So hyun mulai berpikir mungkin ini saat yang tepat untuk dia mulai memperbaiki hatinya yang terlalu sering patah.

Padahal selama ini So hyun selalu tak mau jika harus pindah ke Jepang dengan banyak alasan. Tidak bisa bahasa Jepang lah, gak kuat jauh dari teman, gak betah kalo ldr'an.

Tapi dengan segenap hati yang paling dalam So hyun mantap untuk enyah dari hidupnya yang rumit ini.

Masalah pamit?

Sebenarnya So hyun sudah Mempersiapkan diri untuk berpamitan dengan Sehun, Krystal, Yeri dan Kai namun lagi-lagi situasi tak mendukung untuk melakukan itu.

Biarkanlah dia pergi tanpa kata asal tak mengundang air mata.

Konyol memang.

Tapi So hyun tak peduli lagi.
Ia menatap nanar langit Korea senja itu. Rasanya cukup sulit untuk terbang ke Jepang.

Hanya air mata yang menemani penerbangan So hyun. Dia terus menoleh ke arah luar menikmati senja terakhirnya di Korea yang banyak menyisakan luka.

"Lukaku akan kutinggal disini. Hai luka, kumohon jangan terus mengikutiku karena hati ini mudah terluka."

***

Matanya bersinar.
Menatap sesosok manusia yang sedang berusaha menyelusup ke celah-celah hati So hyun.

Setiap langkah dan hentakan sepatu terus menggema di telinga So hyun. Senyum cerahnya merekah kala orang yang luar biasa tampan itu keluar dari mobil, lalu melambaikan tangannya hangat ke arah So hyun.

Reason Why I Can't Love You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang