"..Aku melihat diriku, terlihat lebih menyedihkan hari ini. Aku masih tidak bisa tertidur karena aku mulai memudar. Apa alasan yang bisa aku berikan? Aku mencoba untuk membuat sesuatu.." (Song and Lyric by BTS - Rain)
~~~~
Bagian XVI
"PARK JIMIN.. KIM TAEHYUNG.." Teriakkan demi teriakkan gadis-gadis dipinggir lapangan tidak berhenti sejak sepuluh menit yang lalu. Jeon Jungkook masih betah ditempatnya duduk disalah satu bangku penonton, menatap dua pria yang dengan lincah merebut bola untuk dimasukkan kedalam ring. Pemuda itu belum merasakan apapun sejak satu gigitan apel ia makan.
Suara peluit panjang oleh sang pelatih menandakan latihan basket selesai. Jungkook bisa melihat pancaran senang dari dua kakaknya karena skor yang mereka raih lebih unggul. Banyak mahasiswa yang mulai berjalan keluar dari area stadion tersebut tapi adapun mereka yang masih diam menatap pria-pria berkeringat yang sedang menyeka keringat mereka.
Tiba-tiba Jimin melambai pada Jungkook, melambai sambil tersenyum padanya. Jeon Jungkook melirik kebelakang, kanan dan kiri. Takut-takut Jimin melambai pada orang lain, tapi tidak ada siapapun selain dirinya. "Ishhh.. Jimin Hyung, masih kekanak-kanakkan." Desah Jungkook balas melambai tak kentara karena malu dengan anggota tim basket yang sedang menatapnya.
Sedikit bosan menunggu, Jungkook akhirnya mengeluarkan ponselnya dan duduk bersandar agar duduknya lebih nyaman. Entah berapa lama dia asik dengan dunianya namun suara rendah milik Kim Taehyung mengalihkan pandangannya. Jungkook baru menyadari Taehyung sudah duduk disampingnya dengan pakaian yang tadi pagi ia lihat sedangkan Jimin tengah berjalan mendekatinya.
"Sedang apa? Asik sekali." Komentar Taehyung telrihat lebih segar. Jungkook bisa mencium wangi sabun.
"Kalian sudah selesai?" Jungkook memasukkan ponselnya kedalam saku jaketnya. "Jin Hyung sebentar lagi akan jemput." Lanjutnya memberitahu karena beberapa menit yang lalu ia menerima pesan dari Jin jika pria itu tengah dalam perjalanan.
"Sepertinya tadi aku melihat tuan Byung-gi kesini, mengobrol denganmu?" Deg. Jantung Jungkook berdetak cepat ketika Jimin menanyakan hal itu. Dia bingung harus menjawab apa. "Kalian sudah baikan? Tapi mengobrolnya serius sekali." Jimin masih penasaran.
Jungkook berdehem pelan, kemudian berdiri sambil menyampirkan tas punggungnya. "Kau salah orang hyung, tidak ada tuan Byung-gi kesini." Bohong pemuda itu menatap kesegala arah. Tidak ingin menatap kakaknya.
"Benarkah? Tapi aku sangat yakin dia memang kesini. Aku melihatnya.." Jimin bergumam, berfikir jika penglihatannya memang benar.
"Hyung, lebih baik kita pergi dari sini." Ajak Jungkook melangkah melewati keduanya. Sekarang, Jimin dan Taehyung bisa melihat lagi sikap dingin Jungkook seperti biasanya. Hal itu membuat mereka saling pandang, adik bungsunya tidak berubah dari dulu.
Jin menginjak pedal rem ketika mobil yang dikendarainya telah berhenti disebuah rumah besar dihadapannya. Pria itu segera turun tanpa mematikan mesin mobil karena ia tahu, mobil akan diparkir oleh para pengawal seperti biasanya. Diikuti tiga adiknya yang sudah turun dari dalam mobil, Jin menyusul mereka yang berjalan santai mendekati pintu utama rumah itu. Dia belum pernah merasakan perasaan ini, perasaan senang karena telah menjemput dan memastikan tiga adiknya pulang dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPEND TIME || FF BTS (End)
Fanfiction#81 dalam FANFICTION (01062017) Jeon Jungkook Pemuda berusia dua puluh tahun yang sangat menyayangi keenam kakaknya meskipun mereka mengacuhkannya, mengabaikannya bahkan membencinya selama lima tahun tapi Jungkook tetap bersemangat untuk mendapatkan...