6] Aksi Geng Aksa

8K 424 57
                                    

AKSHARA [여섯]

Bab kemarin maapin kalo garing. Aku mencoba untuk membuat cerita ucul agar tidak segaring hidupkuu, ehe.

Buat yang baru nemuin cerita ini, welcome and happy reading dan jgn lupa ajakin teman-teman sekelas kamuuu yang suka wattpad-an buat baca cerita ini!😎😎

Buat yang baru nemuin cerita ini, welcome and happy reading dan jgn lupa ajakin teman-teman sekelas kamuuu yang suka wattpad-an buat baca cerita ini!😎😎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐙

"REAKSA, BANGUN!! Kamu ini laki-laki tapi bangunnya siang, mau jadi apa kamu besar nanti?! Nggak akan ada yang mau sama kamu kalau kamu tidur macam kebo gini!" teriak Dinar, Bunda tersayang Aksa.

"Nghh...," Aksa menggeliatkan tubuhnya yang dilapisi selimut We Bare Bears, tokoh kartun favoritnya.

"Diluar sana banyak yang ngantri buat jadi pacar aku, Bun." balas Aksa sambil mengucek-ngucek kedua matanya.

Dinar menjewer telinga sebelah kanan milik Aksa membuat pemiliknya meringis kesakitan. "Aduh! Iya iya Bun! Aku bangun!"

"15 menit kamu nggak ke bawah, hari ini nggak akan ada jatah uang jajan." ancam Dinar dan berlalu pergi meninggalkan Aksa yang kini mendumal.

"Untung sayang Bunda Dinar."

Usai mandi selama 3 menit, Aksa mengenakan seragam putih abu-abunya. Seperti biasa, Aksa memasukan baju seragamnya ke dalam celana seragamnya. Tidak ada penampilan Aksa yang berantakan kecuali style rambutnya.

"Ternyata gue ganteng juga ya kalau rapi," gumamnya dengan percaya diri.

Sedetik kemudian, Aksa mengeluarkan baju seragamnya dari celana. "Nah, lebih ganteng lagi kalau gini."

Salah satu kebiasaannya yang aneh ialah berpenampilan rapi lalu kemudian mengubah penampilannya menjadi berantakan. Benar-benar kurang kerjaan.

Aksa mengambil tas hitam lalu menyampirkannya ke sebelah bahu kanannya. Style anak jaman sekarang.

Srrttt

Bunyi gesekan terdengar di sekitar ruang makan yang terletak dekat tangga.

"Bun, liat Abang," adu Arsyaf, adik Aksa yang berumur 7 tahun sambil menunjuk ke arah tangga.

Dinar yang sedang mengambil nasi untuk suaminya menoleh ke arah tangga. Lagi, lagi dan lagi Aksa turun ke bawah melewati pegangan tangga dengan cara serodotan.

"Bang! Kamu mau Bunda jewer lagi?! Buat apa ada tangga kalau kamu malah lewat pegangan tangga!?" teriak Dinar kesal melihat tingkah anaknya ini.

AksharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang