AKSHARA [열셋]
Ingin menjadi teman adalah pekerjaan cepat, tetapi persahabatan merupakan pematangan buah yang lambat. -Aristoteles
🌹
KOKOKAN ayam milik Pak Anji masuk ke indera pendengaran Shara. Pukul 05.00 WIB, Shara terjaga di tempat tidurnya sambil menatap lekat hapenya yang tergeletak di kasur. Semalaman ia tidak tidur hingga menyebabkan wajahnya pucat dengan lingkaran hitam yang ada di sekitar matanya. Ia terlihat seperti mayat hidup.
Tak lama kemudian lantunan lagu Kokobopnya EXO terdengar dari hape Shara.
05.00
⏰
Shara bangun!!! Kyungsoo udah di depan rumah!!
Matikan ❎ Tunda
Shara langsung mengerjap. Lupakan tingkah Sadewa yang aneh tadi malam. Buang jauh-jauh pikiran bahwa mereka membuat grup tanpa dia. Pergilah pikiran negatif dari kepalanya!
"Tarik napas... keluarin....," Shara meniup poninya.
Sekarang ini waktunya untuk membuat sarapan bagi para tiga pangerannya. Dengan kasar, Shara mengambil hapenya lalu menchargernya. Untung saja ia sedang kedatangan bulan jadi kali ini Shara langsung membersihkan diri di kamar mandi.
Tidak sampai lima menit, Shara keluar dari kamar mandi lengkap dengan seragam putih abu-abunya yang sudah melekat di tubuh mungilnya. Setelah itu, ia keluar dari kamarnya dan menuju dapur untuk membuat sarapan.
Shara menaruh tangan di bawah dagunya, berpikir. "Roti? Atau nasi goreng?"
"Roti!"
"Nasi goreng!"
Suara serempak itu berhasil membuat kepala Shara menoleh ke belakang untuk melihat Rashen dan Gara. Shara mendengus.
"Dek, abang mau roti." kata Gara.
Rashen melirik Gara sinis. "Nasi goreng aja! Abang lapar banget."
"Ngalah dong bang,"
"Elu kali ngalah sama gue! Sarapan roti mana kenyang?"
"Perut lo tuh kayak gentong."
Rashen melotot. "Kurang ajar lo bocah!" Rashen memiting kepala Gara di ketiaknya.
Shara menghela napas. Bagaimana ia tidak stress jika tiap pagi ia harus menyaksikan kedua abangnya bertengkar karena hal sepele? Bertahun-tahun dan Shara cukup sabar, tabah untuk menghadapi mereka berdua.
"Astaga dragon.... anak-anakku. Kali ini kenapa lagi?" Barrazan, sang kepala keluarga turun dari tangga dengan jas hitam serta dasi abu-abu yang telah melekat di tubuh bongsornya.
"Pusing kepala barbie, Yah," Shara menaruh punggung tangannya di kening.
"Najis!"
"Najis!"
Shara mendelik mendengar tanggapan tidak terima dari Rashen dan Gara secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akshara
Teen Fiction"Kan gue udah bilang. Jangan berani cari masalah sama gue. Nah, sekarang rasain akibatnya!" Shara mengepalkan kedua tangannya. Ia tidak peduli dengan cairan hijau yang membasahi seluruh tubuhnya. Shara bangkit dari posisinya kemudian dengan cepat ia...