"Jika suatu saat kau menyadari bahwa kau sudah berubah, maka berjanjilah kau akan tetap seperti itu. Seperti apapun keadaannya nanti, kau tidak akan kembali bersikap dingin dan acuh lagi. Setiap kali kau merasa bimbang, maka lihatlah cincin pemberian ibumu. Aura cinta dari ibumu berada di dalam cincin itu. Bahkan saat cincin itu ada bersamaku akupun merasakannya. Maukah kau berjanji padaku untuk satu hal ini?"...
Permintaan Roshni itulah yang membuatnya tidak bersikap dingin dan acuh lagi pada orang disekelilingnya.
Yaa meski terkadang Faisal tak sengaja kembali bersikap dingin, tapi ia selalu berusaha menjaga janjinya pada Roshni.
Hingga sebuah tugas besar dari perusahaan harus Faisal jalani. Ia harus pergi ke Australia untuk mewakili perusahaan ayahnya.
Faisal akan melakukan training untuk mengembangkan perusahaannya di kancah internasional. Tertulis dalam kontrak, Faisal akan tinggal di Australia selama kurang lebih satu tahun lamanya.
Faisal sangat berat menerima tugas ini. Disatu sisi ia belum menemukan keberadaan Roshni, disisi lain Ayahnya sangat memerlukan dirinya untuk tugas ini.
Sehingga dengan berat hati Faisal memutuskan untuk menerima tugas itu.
***
.... Faisal sedang menaiki tangga pesawat yang akan membawanya ke Australia.
Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya,
"Setelah pekerjaan ini selesai, aku berjanji akan menemukanmu, Roshni. Hubungan baru akan segera terbentuk. Dan cintaku yang akan melakukannya." Ujar Faisal dengan penuh keyakinan, kemudian ia melanjutkan langkahnya menaiki tangga pesawat.Pesawat itupun lepas landas menuju Australia.... Meninggalkan India dimana ia kehilangan cintanya.
Part 16
-I Love You, Roshni-...Satu tahun kemudian...
Waktu memang tak pernah mau menunggu, manusia lah yang harus mengikuti perputaran waktu..
Sudah 10 bulan Roshni bekerja di sebuah klinik nutrisi di Mumbai. Sejak ia menjalani kehidupan barunya di Mumbai, Roshni dituntut harus menghidupi kebutuhan hidupnya dan juga ibunya.
Di pagi hari sebelum berangkat bekerja, seperti biasa Roshni selalu melihat foto Faisal untuk sekedar mengatakan sesuatu. Berbicara dengan foto Faisal setidaknya bisa mengurangi kadar kerinduannya.
Roshni menatap foto Faisal dengan penuh rindu.
"Sudah satu tahun tapi aku masih saja memikirkanmu. Waktu selama itu harusnya cukup untuk seseorang melupakan perasaannya, tapi tidak denganku. Aku masih mengharapkan takdir itu terjadi." Gumam Roshni sambil menatap foto Faisal.Ia tersenyum..
"Selama satu tahun ini aku selalu berdo'a agar kau selalu bahagia. Aku berdo'a untuk keselamatanmu. Aku selalu bermimpi bahwa kita akan bertemu lagi dalam keadaan yang berbeda."
Suara Roshni terdengar sendu, matanya menyorotkan kerinduan yang sangat dalam. Ia menyimpan foto Faisal di lemarinya lalu ia keluar dari kamar untuk segera pergi ke klinik.
"Ibu, aku berangkat ya." Roshni pamit pada ibunya yang sedang berada di dapur.
"Iya Rosh. Hati-hati, nak." Ibu Hansa mengelus pipi Roshni sambil tersenyum. Roshni meminta berkat pada ibunya lalu tersenyum lembut.
Ketika Roshni sedang menunggu bajaj di depan rumahnya tiba-tiba sebuah mobil berhenti di hadapannya.
"Rosh, ayo ikutlah denganku. Kebetulan aku juga akan melewati klinikmu." Tawar seseorang dalam mobil yang ternyata adalah Vishal. Awalnya Roshni ragu-ragu tapi karena bajaj tak kunjung datang, akhirnya Roshni ikut dengan Vishal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Love (End)
Fiksi PenggemarJgn di baca! Ini cerita absurd bin acak-acakan! Males edit. Pokoknya jgn dibaca. Isinya jelek banget. Penulisannya gak banget. "Our love is not just a romance, where a man spoils a woman and a woman obeys his man, our love was born out of all loves...