Mutiara islam

Bodohnya kami para wanita

Dengan merasa berat akan aturan sebagai wanita padahal itu adalah demi menjaga kami, membimbing kami, agar jauh dari kehinaan.
Ya Allah, sudah menjadi wanita bersyukurkah aku?
Dikala Rasulullah telah memperjuangkan wanita agar dihormati, dan pesan terakhirnya adalah untuk menjaga dan berbuat baik pada kami.
.
Akan tetapi aku malah tidak menghormati diriku sendiri.
Keluar seenaknya, tanpa peduli batas kewanitaanku.
Melakukan apa yang aku mau dengan menggadaikan kehormatan demi mendapatkan dunia: pujian, harta, ketenaran dan lain sebagainya. Hanya karena alasan ini?
.
Aku mengabaikan diriku sebagai wanita yang sangat diperhatikan Nabiku.
Bahkan cinta dan perhatian beliau terhadap kami melebihi perhatian dan kecintaannya terhadap yang lain.
Ya Nabi, aku malu telah menjadi wanita yang telah mengkhianati cintamu.
.
Ayah yang menjagaku dari lahir.
Beliau telah memeliharaku dengan baik.
Memberi aku kehidupan dengan menggadaikan kesehatannya.
Memberi aku ilmu agar tidak salah dalam melangkah.
Akan tetapi, aku membalasnya dengan ikut perkembangan zaman. Sebab takut jika dikatakan tidak gaul.
Hinggal menyeretnya selangkah demi selangkah ke neraka karena aku tidak menjaga aurat dan selalu membuatnya khawatir dengan hubungan yang belum halal.
Aaaaaaah… Betapa egoisnya aku
Ayah, maafkan keegoisan anakmu.
.
Islam agamaku, telah mengatur hidup kami menjadi sebaik-baiknya wanita.
Aturan ini yang telah membuat kami hidup dengan layak, sebab dulunya kami sangat tidak diharapkan kelahirannya. Kelahiran kami adalah kuburan kami.
.
Tidak bersyukurkah aku, hingga menjauhi perintahMu.
Menghinakan diriku hanya demi memenuhi keduniaanku.
Menjual sisi kewanitaan demi perhiasan dunia semata.
Padahal agamaku mengatakan:
“Sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shaleha”
.
Maafkan aku, telah menjadi wanita yang tidak bersyukur.
Allah, terimakasih atas cinta dan karuniaMu.
Aku akan berusaha menjadi sebaik-baiknya perhiasan.
.
Kontribusi oleh @millahthoyibah002
#duniajilbab #Repost