3

16.6K 1.7K 89
                                    

_______________________________

S C A R E D   T O   B E   L O N E L Y<><>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

S C A R E D T O B E   L O N E L Y
<><>


Selepas maghrib, bunyi motor Abi terdengar dari dalam rumah Rena. Hanya tersisa Adam di sana. Dion dan Jero sudah kembali ke rumahnya tadi petang. Jero mau mandi, sedangkan Dion pulang karena Ibunya bawa besek dari pengajian.

"Ah, pacar gue pulang!" sorak Rena sambil loncat dari sofa. Tadinya cewek itu sedang tanding PS dengan Adam.

"Pacar... pacar! Pacar dari Hongkong!" gumam Adam sinis setelah Rena berlari ke depan rumah.

Bukan suatu keanehan lagi jika Rena selalu menggoda Abi dengan menyebutnya sebagai pacar, sayang, cinta dan sebagainya. Semua sahabatnya tahu kalau Rena memang suka jahil menggoda Abi karena ingin melihat reaksi Abi. Abi itu jarang berekspresi, lempeng aja, makanya Rena suka menggodanya.

Tapi padahal, jauh di dalam lubuk hati Rena yang paling dalam, sesungguhnya itu bukan sebuah godaan. Karena sebenarnya Rena memang ingin menganggap Abi adalah kekasihnya. Rena memang benar-benar mencintai Abi. Sejak mereka masih kecil.

Abi adalah cinta pertamanya. Seseorang yang pertama kali dianggapnya sebagai laki-laki, bukan sekadar teman. Yang tumbuh bersamanya sejak kecil, menemaninya bermain dan bercerita. Seseorang yang hanya kepadanya Rena sanggup memberikan seluruh perhatiannya, meskipun balasannya hanya sikap acuh tak acuh.

Awalnya Rena pikir perasaannya ini akan hilang seiring bertambahnya usia mereka. Rena pikir cintanya hanya cinta kanak-kanak. Tapi ternyata semakin mereka tumbuh besar bersama, perasaan itu pun ikut tumbuh semakin besar.

Sayangnya, Rena terlalu takut untuk mengatakan yang sejujurnya pada Abi. Ada banyak alasan yang membuatnya takut. Pertama, takut Abi akan marah padanya dan malah menjauhinya. Kedua, takut Abi akan menolaknya karena hati Abi sudah untuk oranglain.

Makanya, dengan godaan dan candaan ini Rena setidaknya bisa sedikit membuat perasaannya lega. Bahwa dia bisa mengatakan cinta, sayang dan menganggap Abi sebagai pacarnya dengan bebas meskipun Abi tak pernah menganggapnya serius.

Namun diantara sahabat-sahabatnya itu, ada satu orang yang diam-diam tahu tentang perasaan Rena. Orang yang paling mengerti tentang Rena, yang paling peduli dengan Rena.

Dia... adalah Adam.

"Abiiiiiiiii!!!" seruan Rena di luar rumah bahkan terdengar sampai ke telinga Adam dengan jelas. Cowok yang sedang memegang stik PS itu berdecak kesal dan akhirnya menyudahi permainannya.

Di garasi rumahnya, Abi baru saja memarkirkan motornya ketika Rena muncul di depan pagar rumah. Senyum lebarnya dipamerkan pada Abi. Tangannya bergelayutan pada gagang pintu pagar rumah Abi.

"Udah pulang?" tanya Rena, basa-basi.

Abi mencabut kunci motornya lalu berjalan ke arah Rena. "Menurut lo?"

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang