28

6.6K 840 88
                                    

_____________________________

B R A V E   A N D   P R O V E<><>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

B R A V E   A N D   P R O V E
<><>

"Gawat! Gawat! Code blue!" Adam langsung berdiri heboh, Dion dan Rena jadi ikut berdiri.

"Siapa yang ngasih tau?" Jero bertanya pada Angel.

"Nggak sengaja baca di artikel. Papi langsung marah besar, makanya Cici buru-buru nyamperin ke kamu. Kamu mesti kabur sekarang!"

Rena menarik tangan Jero untuk berdiri. "Bener, ayo buruan kabur!"

Kesal, Jero mendesah kemudian mengangkat bokongnya dengan pasrah. Namun belum sempurna lulutnya lurus, Hary menahan tangannya dengan pandangan menuntut penjelasan. "Ada apa ini?"

"Panjang ceritanya, Om," jawab Jero lemas.

"Kalo diceritain ya jadi pendek."

"Om, tapi ini darurat banget. Menyangkut masa depan Prison juga," sambar Rena yang masih memegang tangan kiri Jero.

Serupa dengan yang kiri, tangan kanan Jero juga masih ditahan oleh Hary. "Inget, sekarang kalian adalah tanggungjawab kami. Apa yang terjadi dengan kalian juga harus kami ketahui. Masalah kalian juga harus kami selesaikan," jelas Hary tanpa bantahan. "Sekarang kalian duduk lagi!"

Terpaksa, mereka berempat kembali duduk walau perasaan cemas, sebab mereka lah yang tahu tipikal seperti apa ayahnya Jero. Apalagi kalau sudah menyangkut musik.

"Pak, mohon maaf, bisa saya jelaskan aja? Karna mereka bener-bener gak punya waktu banyak lagi." Angel mengambil inisiatif. Ia pun lalu duduk di satu bangku yang sebelumnya ditempati oleh salah satu kru.

"Silakan," kata Hary.

"Perkenalkan, saya Angel, kakak kandungnya Jero. Sebelumnya mohon maaf kalo saya tiba-tiba datang ke sini mengganggu acara makan-makan kalian," buka Angel. "Papi saya sangat menentang bakat dan hobi Jero dalam bermusik, yang beliau inginkan Jero ini hanya fokus belajar bisnis agar bisa menjadi penerus perusahaan kami. Selama Jero membuat band dengan sahabat-sahabatnya ini, Papi saya gak pernah tau. Barusan setelah beliau tau, Mami langsung kasih tau saya untuk jemput Jero dan bawa dia pergi supaya gak ketemu Papi. Jadi saya mohon untuk sebentar aja saya pinjam Jero."

Hary mengangguk-angguk mengerti atas penjelasan Angel, sambil memikirkan jalan lain selain membiarkan Jero pergi. Karir mereka bukan hari ini saja, justru hari ini adalah pintu menuju kesuksesan mereka. Katakanlah jika Jero berhasil lari hari ini, maka hari-hari selanjutnya tidak lagi bisa lari. Masalah ini harusnya diselesaikan, bukan dihindari.

"Saya mengerti," jawab Hary kemudian. "Tapi mohon maaf saya nggak bisa membiarkan Jero pergi."

Dengan dahi yang terlipat, Angel menatap Hary tak percaya. "Papi saya bukan orang biasa, Pak. Beliau bisa melakukan segala cara kalo nanti Jero tertangkap. Dia bisa dikurung di rumah dan gak berkomunikasi sama siapapun. Laptop dan semua file musiknya dihancurkan."

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang