Apa aku harus pergi dulu agar kamu tahu makna hadirku? Padahal sudah kuberi tanda, tapi kamu seolah tutup mata.
••••
Copyright April 2017 by Inesia Pratiwi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
T H E O N L Y E X C E P T I O N <><>
Samar-samar, Abi mendengar nyanyian Rena dengan gitarnya dari kamarnya. Bukan cuma rumah mereka saja yang bersebelahan, tapi kamar mereka pun bersebelahan. Lewat balkon kamar masing-masing, biasanya mereka sering bertemu dan mengobrol.
Seperti malam ini, Abi beranjak keluar kamar dan berdiri di balkon, kepalanya memanjang mencari Rena di balkon sebelah. Tapi ternyata Rena tak berada di sana, cewek itu bernyanyi di dalam kamarnya.
Ku cinta padamu namun kau milik sahabatku Dilema... hatiku... Andai ku bisa berkata sejujurnya
Mendegar lirik lagu yang dinyanyikan Rena, Abi jadi teringat lagi dengan Riri. Andai saja dia bisa mengatakan pada Riri seperti apa perasaannya yang sebenarnya. Andai saja Riri bukan diadopsi oleh keluarga pamannya. Iya, Riri memang bukan sepupu kandung Abi, makanya Abi seolah merasa seperti punya keberanian dan sedikit harapan untuk mencintai Riri.
Kalau saja Abi bisa mengendalikan rasa cintanya, Abi tidak akan memilih meletakkan cintanya pada Riri. Sayangnya, sejak Riri datang ke keluarga pamannya sepuluh tahun lalu, Abi tak bisa lagi berpaling menatap gadis lain.
Riri punya segalanya yang Abi suka tentang perempuan. Riri masuk dalam semua tipenya. Riri sukses menjadi cinta pertamanya.
Jangan kau pilih dia Pilihlah aku yang mampu mencintaimu lebih dari dia Bukan ku ingin merebutmu dari sahabatku Namun kau tahu, cinta tak bisa kau salahkan (Yura Yunita - Cinta dan Rahasia)
Tepat setelah nyanyian Rena selesai, Abi kembali melongok ke pintu kamar Rena. Gorden kamar itu bergerak tertiup angin yang masuk dari pintu yang sedikit terbuka itu.
"Rena!" panggil Abi sambil bersandar pada pagar balkon. "Nyanyinya di luar aja, dong."
Di dalam kamarnya, Rena kaget dan menoleh ke pintu kamarnya. Senyumnya langsung mengembang dan tanpa pikir panjang langsung berlari keluar menuju balkon sambil membawa gitarnya. Padahal tadi hatinya sedang sedih atas sikap Abi, tapi saat Abi memanggilnya, dia langsung bisa melupakan kesedihan itu begitu saja.
Abi memang selalu bisa semudah itu membolak-balikkan perasaannya.
"Abiiiiiii!" seru Rena ketika sudah berdiri berhadapan dengan Abi. Hanya pagar balkon rumah mereka yang menghalangi mereka.
Melihat seruan khas Rena saat memanggil namanya, ditambah senyuman cerianya membuat Abi ikut tersenyum.
Jangan heran dengan sikap Abi yang tadi sinis pada Rena tapi kini malah bisa tersenyum. Abi ini memang tipe orang yang moody-an dan susah ditebak. Kadang dia bisa jadi orang paling sinis dan tiba-tiba berubah jadi orang ramah cuma dalam renggang waktu yang pendek.