Harusnya saya tak menyalahkan kopi ini, yang harusnya disalahkan ialah kepergianmu. - Septian.
Tak ada kabar apapun dari April setelah saat itu ia berkata jika ia bertemu dengan Alva. Tentu Septian tak bisa menyimpuli apa yang telah terjadi pada April, kemungkinan yang paling buruk adalah Alva berhasil membuat April kembali bersamanya, bagi Septian itu sangat buruk untuk dia yang sedari lama ingin bersama dengan April.
Di kafenya sekarang, Septian kembali duduk di meja nomor 6 dengan secangkir arabika tanpa gula di depannya sementara pikirannya masih memenuhi April di setiap sudutnya.
Bagaimana jika....
Dua kata itu yang jika dilengkapi dengan kata-kata yang sedang memenuhi kepalanya akan menjadi sebuah pertanyaan yang sangat menyulitkan Septian. Septian benar-benar kalut. Ia membuang napasnya kasar.
"April~" desis Septian pelan saat ia kembali menghela napasnya. Lalu tangannya mengambil cangkir yang berisi kopi itu, menghirup aromanya terlebih dahulu barulah ia meneguknya.
Seteguk.
Hanya seteguk.
Lalu Septian meletakkan cangkir itu kembali ke meja. Sambil menyecap sisa-sisa rasa pahit di lidahnya. Ternyata begini rasanya tanpa April, pahit sekali.
Septian memalingkan pandangannya ke arah jalanan Jakarta, melihat mobil berlalu lalang berharap salah satunya ada yang menetap di tempat parkir kafenya lalu sosok April yang muncul dari dalamya.
Andaikan seperti itu, mungkin Septian tak akan menanti sampai berjam-jam di sini.
"Pak Septian, ini kopinya yang baru." seorang pegawai datang menghampiri Septian lalu menukar kopi yang tadi diteguk Septian dengan yang baru, masih sama, arabika namun dengan tambahan gula.
Septian mengangguk seraya tersenyum walaupun tipis.
Septian kembali mengisi waktu kosongnya dengan pikiran-pikiran tentang April di dalam kepalanya seolah menjadi kegiatannya sejak beberapa hari yang lalu.
Septian kembali mengambil gelasnya, menghirup aromanya lalu meneguknya perlahan.
Satu teguk,
Dua teguk,
Dan berhenti.
Septian menaruhnya kembali, rasanya masih pahit walaupun sudah ditambahkan gula. Harusnya Septian tak menyalahkan kopi ini yang harusnya disalahkan ialah kepergian April, yang meninggalkan pahit dimana-mana.
"Septian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
April To September
ChickLitKata orang, menghapal lebih sulit daripada melupakan? Namun, Mengapa kamu membuatnya menjadi terbalik?