So, Why?

6.3K 395 146
                                    

Abaikan typo

HAPPY READING^^

Note: Untuk yang di Italic (Garis miring) artinya flashback/masa lalu

.

[17 Oktober 20XX]

"Aku menyukaimu!"

"Berhenti mengejekku! Aku tau kau tidak gay sepertiku!"

"Apa maksudmu mengejek? Aku serius! Aku menyukaimu! Dan aku baru menyadarinya."

"Apa kau tidak jijik? Bukankah kau yang paling bersikeras mengaku normal? TIDAK KAH KAU BERPIKIR BAGAIMANA SAKITNYA AKU??!!"

"Bagaimana bisa aku jijik sekarang sedangkan aku juga sama sepertimu?! Ahh persetan, aku menyukaimu Im Changkyun, bukan sebagai adikku tapi sebagai seorang lelaki."

"Aku tidak bisa berkata-kata lagi."

"Cukup tunggu aku saja yang peka."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

        Aku turun dari mobil dan melihat ke arah kafe dihadapanku. Sepertinya orang yang ku tunggu belum datang. Dia pasti terlambat. Aku tersenyum kecil lalu berinisiatif untuk masuk dan memesan lebih dulu, biarkan saja dia nanti memesan sendiri, salah sendiri dia terlambat. Hahaha~

       Saat memasuki kafe, hal pertama yang aku lihat adalah orang-orang yang tengah memadu kasih. Tanpa sadar aku tersenyum, zaman sekarang bukan hanya orang dewasa yang berpacaran, bahkan anak SD pun sudah bisa patah hati.

        Kadang aku miris, apa mereka benar-benar menikmati masa anak-anak mereka? Tidakkah terlalu cepat untuk memikirkan cinta saat sekolah dasar? Hah, ada-ada saja.

        Bahkan waktu masih SD aku masih main rumah-rumahan dengan sepupu wanitaku. Dan waktu SMP aku masih senang saat dibelikan boneka oleh Mama dan Papa-ku.

        Tiba-tiba aku teringat—

        "Astaga, kenapa anak ini selalu mengganggu mu?! Dia bahkan masih kelas 6 sekolah dasar!" aku meraung frustasi saat melihat dm akun instagram pacarku. Lee Jooheon.

        "Dia curhat padaku. Haha... Katanya dia sakit hati dicampakkan laki-laki." Balasnya seraya terkekeh. Aku langsung menggembungkan pipiku kesal. Bagaimana bisa dia mau meladeni anak sekecil itu, dia pedo kah?!

        "Kau tidak boleh berhubungan lagi dengannya. Titik!" ucapku final.

         Kekanakan? Memang. Aku sangat kekanakan.

        Melihat pacarku diusik oleh anak SD saja aku sudah kesal setengah mati. Apalagi anak kecil itu menanyakan hal-hal tidak jelas seperti, 'Apa pacarmu sudah tidur?'. Hei! Memangnya dia mau melakukan apa jika aku sudah tidur?!

KUMPULAN FF JOOKYUN ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang