Semenjak hari kematian kakakku, Elizabeth, piano tua milik ibuku yang sudah tiada selalu berdenting tak beraturan. Nada yang dibunyikannya selalu membuatku merinding. Sampai akhirnya hal itu membuatku bunuh diri.
Aku akan mencari seseorang sebagai pendamping hidupku. Tak peduli ia pria atau wanita. Yang penting, ia dapat membuatku nyaman. Namun, dentingan piano tua masih terus menggangguku walau arwahku sudah pergi untuk mencari.
Novel ini akan berjalan, sampai dentingan akhir piano tua milik ibuku.
YOU ARE READING
Hillary
SpiritüelPiano tua milik ibu Hillary yang sudah tiada terus berdenting tak beraturan semenjak kematian Elizabeth. Ketakutan Hillary sampai membuat Hillary bunuh diri. Namun, piano tersebut masih saja berdenting tak beraturan. Akankah Hillary dapat menghentik...