4. Gak Mungkin

653 58 17
                                    

"Hmm, oke. Gue pergi ke kelas dulu. Semoga cepat sembuh," ucap Adimas sambil tersenyum manis.

Vania yang mendengar ucapan Adimas tadi jantungnya langsung berdegup kencang. Entahlah, Vania juga tak tau mengapa, dan pipinya langsung memanas.

"Dasar cowok playboy cap badak. Bisanya bikin cewe baper," ucap Friska.

***

Setelah Adimas mengucapkan kata-kata tadi Friska langsung mentap Vania genit.

"Ciee. Baper ya?" ucap Friska.

"Apaan sih," ucap Vania kesal.

"Iya deh iya," ucap Friska sambil tertawa.

"Gimana sama Edwin? Beneran suka lo?" ucap Friska penasaran.

"Gue kagak suka. Gue cuman kagum" ucap Vania meyakinkan.

"Emang apa bedanya? Bentar lagi juga bakal cinta kok," ucap Friska santai.

"Udahlah gak usah bahas itu lagi," ucap Vania.

"Iya deh," ucap Friska mengalah.

Kring...kring...kring..

Suara bel sekolah berbunyi, membuat Friska langsung pergi ke kelas untuk mengambil tas.

"Lah, di tinggalin gue. Eh, tunggu itu bukannya Edwin ngapain dia ke UKS?" batin Vania bingung.

Edwin masuk ke UKS, dan menghampiri Vania.

"Lo anak baru kan? Kenalin nama gue Edwin Faustine," ucapnya sambil menjulurkan tangan.

"Iya. Nama gue Vania," jawab Vania sambil membalas uluran tangan Edwin.

"Vania siapa? Jangan-jangan nama lo Vania Estilovian?" ucapnya penasaran.

"E..enggak kok. Sok tau," jawab Vania gelagapan.

"Maaf. Lo kenapa disini," tanya Edwin menyerit bingung.

"Gakpapa. Ini kaki gue luka," ucap Vania sambil menunjuk lukanya.

"Kok bisa? Lo dibully?" tanya Edwin

"Tadi, jatuh di kamar mandi," bohong Vania.

"Yaudah. Mau gue antar pulang?" Tanya Edwin.

"What? Baru juga kenal malah ngajak pulang bareng. Bisa kebongkar nanti identitas gue". Batin Vania.

"Gak usah. Nanti aja ya? Supir gue udah nunggu kok diluar," ucap Vania meyakinkan.

"Ok. Gue balik duluan," ucap Edwin.

"Iya, hati-hati," ucap Vania sambil melambaikan tangan ke arah Edwin.

Edwin pun pergi dari UKS, dan Vania melihat Friska membawa tasnya.

"Nih Van, lo udah dijemput belum?" tanya Friska sambil menaruh tas Vania.

"Makasih. Udah kok, pulang bareng gue mau?" ucap Vania.

"Sama-sama. Gue pulang naik taksi aja gakpapa kok," ucap Friska.

"Ikut gue aja. Plisss," ucap Vania seraya memohon.

"Iya dah," ucap Friska pasrah.

Vania, dan Friska pergi keluar UKS, dan segera menuju ke pintu gerbang sekolah.

"Nah, itu mobilnya. Ayo masuk," ucap Vania.

"Van, gue pulang naik taksi aja deh takut ngerepotin," ucap Friska

"Gakpapa Fris. Udah ayo," ucap Vania sambil menarik lengan Friska.

"Pak. Anterin temen aku ya? Nanti dia nunjukin arahnya," ucap Vania.

GebetanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang