8

8 1 0
                                    

El terbangun dan kaget melihat pesan dengan Revlo sudah terbuka, El yakin, ini dibuka Rilla.

El bergegas ke kamar Rilla tanpa pikir panjang, dan mengetuk pintunya pelan.

"La? Kamu di dalem? Boleh aku masuk?" suara El itu membawa damai, tapi seharusnya dari awal dia mencerna kata-kata Melian di chat.

Tidak ada jawaban. El membuka pintu yang ternyata tidak di kunci. Rilla masih tertidur pulas di singgasananya, tempat dimana Rilla memiliki zona aman dan nyaman-nya.

El duduk di samping kepala Rilla. Mengelus rambutnya pelan dan mulai berbicara sendirian.

"Bukan maksud gue jadiin lo pelarian, tapi gue belom siap move on dari Nina. Gue sayang sama lo, La,"

Rilla masih tertidur pulas.

El melihat secarik kertas semacam diary kecil yang Rilla sobek dari bukunya, bertuliskan :

25 Februari 2017 — Andai Rilla bisa kenal dengan cowo ini lebih jauh. Baik, sopan, asyik, dan mau bergaul sama Rilla itu tipe Rilla banget. Nggak nyangka bisa kenalan cuma karena hukuman keluar kelas, tapi pecinta DOTA. Namanya El, bandel tapi pinter, Rilla sayang sama El.

Dibalik kertas itu, ada diary selanjutnya, bertuliskan segala kesedihan :

6 Maret 2017 — Rilla salah jatuh cinta, selama ini setiap jatuh memang sakit. Salah Rilla sayang dengan laki-laki yang memberi kasih sayang namun tidak memberi perasaannya sedikit pun. Pesan itu menyadarkan Rilla bahwa Rilla hanya menjadi pelarian saja. Tidak apa, mungkin Rilla hanya sedih sebentar. Rilla kuat!

El tertegun melihat diary yang ditulis langsung oleh perempuan cantik itu.

Rilla menggerakkan tubuhnya, dan membuat El sadar dari lamunannya. Rilla terbangun sambil mengacak rambutnya sendiri.

"El ngapain disini?" tanya Rilla dengan suara bangun tidurnya.

"Rilla capek banget, ya?" tanya El penuh perhatian.

"Rilla capek, capek nangisin El, sia-sia," jawab Rilla dalam setengah sadarnya.

"Bukan maksud El kayak gitu, Rilla, El bakal berusaha buat sayang sama Rilla, jangan anggap Rilla pelarian El aja, ya. El sayang juga sama Rilla," kata El sambil mengusap kepala Rilla pelan.

"Gue anggap lo jadiin gue pelarian lo, dan lo sekarang pasti anggap gue cewe ketiga yang bakal tinggalin lo," jawab Rilla sambil repot-repot membangunkan punggung nya.

"Rilla, jangan tinggalin gue, gue mau kita ber-dua terus kayak awal kita juga dipertemukan ber-dua, iya kan?" jawab El lirih.

"Ayo, sarapan dulu," jawab Rilla mengalihkan pembicaraan.


Najisun jabang orok, sorry banget nih yaa gaseru. SAKIT BET PALA EIKKKK :( ngantuk banget shayyy besok pake sekolah segalaa lagi, loken sayang readers semuaa !! 😭💛💛💛💛

TS - [JANGAN] DOTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang