Sudah jam setengah 12, Lando CS masih singgah di rumah Amabel.
"Kalo di rumah Amabel, nggak kerasa ya, udah jam segini aja," kata Dista santai."Kenapa? Mau pulang?" tanya Amabel dengan senyum meledek.
"Masa udah malem gini, kita disuruh pulang? Nanti kalo di culik gimana? Nanti Amabel kesepian nggak ada Lando," goda Jafi, anggota Lando CS yang paling suka nyablak.
"Apaan, sih, Fi," jawaban Amabel ketika salting.
Lando yang melihat salah tingkah Amabel hanya tersenyum kecil.
"Lo mau gue nginep? Nemenin lo di rumah sendirian," tanya Lando sambil mengutak-atik laptop andalannya itu.
"Nggak usah, nanti kasian temen-temen lo," jawab Amabel.
"KALO LO NGGAK KEBERATAN, GUE NGINEP!" teriak Jafi, heboh sekali.
"Yaudah, banyak kamar juga, kok," jawab Amabel santai.
"Tapi, bokap nyokap lo gimana? Emang boleh kita nginep?" tanya Lando lagi.
"Oh, iya. Ortu gue kan lagi keluar kota, baru inget. Nanti gampang, lah. Gue izin aja," jawab Amabel sambil menepuk pelan jidatnya.
Sekitar 15 menit mereka berlima berbincang soal nginep, ngantuk Amabel pun datang. Amabel segera jalan ke kamarnya, tanpa basa-basi.
•••
Amabel menonaktifkan handphone nya karena battery hp nya tidak memadai untuk menyetel alarm bangun tidurnya.
Amabel tidur dengan pulas. Sekitar jam 4 pagi, Amabel terbangun untuk pergi ke kamar kecil. Dan melihat, empat cowo yang masih serius di hadapan laptop nya masing-masing.
"Lo pada, udah bangun? Atau masih bangun?" tanya Amabel bingung.
"Ssshh," jawab keempat cowo itu kompak tanpa melihat sedikitpun ke arah Amabel.
Apa-apaan? Hanya 'ssshh' saja?! Batin Amabel kesal.
Amabel pergi ke dapur untuk membuatkan coklat panas. 4 gelas telah siap santap dan ditaruh di depan empat cowo itu.
Dista, orang pertama yang menyadari kehadiran coklat panas itu.
"Widihh! Dingin-dingin begini enak minum yang anget-anger, perhatian amat, sih, lo, Bel?! Tiba-tiba dateng udah bawa coklat panas aja,"
Coba ulangi, Dista? 'Tiba-tiba dateng udah bawa coklat panas aja' katanya?! Kemana saja dia? Hanya 'ssshh' tidak bermutu yang keluar dari mulutnya. Gerutu Amabel dalam hati.
Tiga yang lainnya pun melihat coklat panas itu, dan langsung menyantapnya. Amabel yang melihat keempat cowo itu hanya bisa ngedumel dan balik ke kamarnya.
"Sweet dream, makasih coklat panas-nya," kata Lando saat Amabel sudah membelakangi mereka.
Amabel tetap berjalan ke arah kamarnya dengan menutupi senyum-senyum-nya.
"Kalo salting liat aku, dong. Soalnya muka kamu lucu kalo lagi salting," lanjut Lando.
Amabel berlari ke kamarnya. Dan menjatuhkan badannya ke kasur. Menutup mukanya dengan bantal, dan menahan panas di pipi-nya.
Pagi-pagi, udah buat bahagia aja. Batin Amabel.
Amabel kembali tidur, berhubung masih hari Minggu.