Tiga hari berlalu, malam ini merupakan saat yang paling ditunggu oleh Naya, karena pemenang akan diumumkan malam ini. Matanya sejak tadi memandangi layar laptop, halaman instagram terpampang disana. Sebuah gambar diunggah oleh akun itu. Gambar yang memuat urutan pemenang, kedua bola matanya menyelidik satu persatu, namanya berada di urutan kedua. Rasa bahagia menyelimuti hati Naya. Akan tetapi urutan kedua tidak akan membuatnya pergi ke Tokyo. Dadanya terasa sesak. Air matanya jatuh begitu saja begitu pula harapannya yang mulai kandas. Ia membenamkan wajahnya kedalam lipatan kedua tangan. Beberapa saat kemudian ponselnya bergetar. Gadis itu bangkit kemudian mengusap layar ponsel, bebannya mulai hilang setelah mendapati sebuah notifikasi pesan di facebook. Ternyata benar dari Esa.
Esa : Gimana? Udah pengumuman kan?
Naya : Iya. Tapi belum sesuai harapan aja. Mungkin belum jatahnya kali
Esa : Yahhh. Sia – sia dong aku capek2 bantuin kamu
Naya : Bantuin? Nggak salah denger?
Esa : Salah lah Nay. Yang bener itu "nggak salah baca"?
Naya : Ya ya deh. Terserah, sebahagiamu aja. (read)
Naya tidak bersemangat untuk membalas pesan Esa. Rasa sesal masih menyelimutinya. Impiannya untuk berpergian ke Tokyo pupuslah sudah, ia tidak akan pernah bisa melihat indahnya musim gugur di tempat itu. Untuk menghindari rasa sesak yang bertambah, ia lekas menutup halaman itu. Tubuh mungilnya dilemparkan ke atas kasur. Matanya terpejam, semua berubah menjadi gelap. Otaknya memutar salah satu mimpi untuk mengisi malam ini.
***