#6

3.8K 285 4
                                    

"Ya Rosie, jangan di angkat."

Aku mengabaikan mereka dan langsung berjalan menuju balkon lalu mengangkat panggilannya.

"Jin-oppa?"

"..."

"Ani, aku baru selesai latihan." 

Aku menengok kebawah, disana ada Jin-Oppa sedang melambaikan tangannya kepadaku.

Aku benar-benar terkejut. "YA!" 

"..."

"Tunggu 10 menit." Ujarku sambil mematikan sambungan telefon.

Aku langsung berlari masuk kekamar dan bersiap-siap. Aku mengganti bajuku lalu memakai pelembab wajah dan lip balm ku, tak lupa aku menyemprotkan banyak parfum di tubuhku. Aku memeriksa sekali lagi penampilanku di cermin, rambutku masih berantankan. Aku memutuskan untuk menguncir rambutku.

Aku segera berlari begitu keluar dari kamar. Mereka bertiga menatapku bingung.

"Rosie Mau keman-

"Aku akan pulang telat!" Teriakku sambil memakai sepatuku. 

"YA!

Aku berlari keluar apartemenku dan menuju ke lobby. Disana dia sudah bediri di depan mobilnya.

"YA! Kau menyebalkan." Ujarku dengan terengah-engah.

Dia tersenyum. "Wae?"

"Kau harusnya bilang daritadi dong." Ujarku sambil membetulkan rambutku.

"Mianhae, princess." Ujarnya sambil membukakan pintu mobilnya untukku.

"Aish." Kesalku sambil masuk ke mobilnya. Dia menyetir mobil dengan santai dan sedikit dengan keren.

"Jin-oppa." Ujarku memecah keheningan.

Dia masih menatap lurus ke depan. Aku pun memanggilnya lagi . "Oppa!"

Dia terkejut. "Nde? Kau memanggilku?"

"Kita akan kemana?" Tanyaku.

"Tidak tau." Ujarnya.

Aku terkejut.  "Kau serius?"

Dia memperlambat mobilnya, lalu menatap kearahku dengan tatapan tidak bersalah. "Kau temani aku ya, ini hari terakhirku di paris."

"Kau akan segera kembali?" Tanyaku.

"Ani, aku harus ke negara lain."

"Okay." Ujarku.

Suasana menjadi sangat canggung.

"Apa kau lapar?" Tanyanya tiba-tiba.

"Nde." Ujarku ragu.

"Wae?" Tanyanya.

Aku mengecek tasku, dan benar saja, aku tak membawa dompet. 

"Aku tak bawa uang. Hehe."

Dia tertawa. 

Aku hanya menatapnya bingung. "Wae?"

"Tak apa, kau lucu juga. Aku baru 2 kali kesini tapi sepertinya aku tau resto yang enak."

Aku menatapnya. "Kau akan mentraktirku?"

Dia tersenyum sambil menoleh ."Nde."

"Apa kau yakin? Aku makan dengan banyak."

Irreplaceable  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang