#17

2.4K 172 4
                                    

Aku terbangun saat merasakan sinar mentari di wajahku. Suara nafas berat membuatku menoleh lalu terkejut saat melihat chanyeol yang tertidur di sebelahku, kenapa dia disini?

 Suara nafas berat membuatku menoleh lalu terkejut saat melihat chanyeol yang tertidur di sebelahku, kenapa dia disini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyingkirkan kain di dahiku lalu menoleh kearah chanyeol yang tertidur, aku mengelus kepalanya pelan. Dia terlihat kelelahan, kasian. Akupun bangun dan berjalan ke dapur dengan perlahan agar tak membangunkannya,   hanya ada aku dan chanyeol di villa ini. Kemana mereka semua?

Tubuhku benar-benar lemas, kepalaku masih terasa pusing. Aku mengambil segelas air dan meminumnya dengan perlahan. Aku baru ingat, kemarin malam kami semua memutuskan untuk tetap melanjutkan liburan karena sudah terlanjur membayarnya.

"Babe!" 

Chanyeol berjalan dengan cepat kearahku dengan rambut berantakannya sambil menatapku tajam. "Apa yang kau lakukan? Kenapa tak bangunkan aku kalau haus?"

Aku menaruh gelasnya di meja, lalu membalas tatapannya. "Aku bisa sendiri kok."

Dia menatapku jengah. "Kau seharusnya membangunkanku! Jangan berpura-pura kuat."

Aku terkejut mendengar bentakannya, ini pertama kalinya dia menatapku tajam dan membentakku. Aku menelan ludahku gugup. "I..iya."

Chanyeol yang menyadari ekspresiku langsung membawaku kepelukannya lalu memelukku erat. "Mianhae...aku hanya terlalu khawatir kepadamu."

Hatiku menghangat saat mendengar nada lembut campur khawatir darinya, aku mengelus-elus kepalanya lembut untuk menenangkannya. "Aku sudah tak apa."

Dia melepaskan pelukannya lalu menatapku lembut. "Apa masih pusing? Atau ada yang sakit?"

Aku menggeleng sambil tersenyum. "Andwae, aku sudah sehat sekarang."

"Kau masih sangat pucat." Ujarnya sambil meletakkan tangannya di dahiku. "Kau juga masih demam,  kau seharusnya tiduran saja di kamar."

"Gamauu." Rengekku. "Aku bosan di kamar terus,  aku mau jalan-jalan."

"Andwaee! Kau masih sangat pucat." Ujarnya sambil memegang wajahku gemas.

Aku memajukan bibirku sebal. "Aku lapar. "

"Baiklah." Ujarnya sambil mendudukkanku di sofa, dia pergi ke kamarku lalu kembali sambil membawa selimut dan bantal. Dia lalu menidurkanku diatas bantal lalu menyelimutiku. Setelah selesai, dia tersenyum sambil mengangguk puas. "kau tunggu disini."

Diapun langsung pergi ke dapur. Aku menyalakan tv dan menonton apapun yang ada.

"Cey." Panggilku.

"Iya?"

"Kenapa kau tak ikut mereka?"

Chanyeol datang sambil membawa nampan berisi makanan untukku, akupun menyingkirkan selimutnya agar chanyeol bisa duduk di sebelahku. Dia lalu meletakkan semuanya di meja sambil duduk di sebelahku.

Irreplaceable  [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang