Bab 2

6K 420 336
                                    

Sudah satu minggu Kayla menyandang sebagai siswi sosial. Sudah satu minggu pula pujaan hatinya tidak kunjung berangkat ke sekolah. Kayla benar-benar merindukan lelaki itu, hanya sekadar melihatnya sudah membuat Kayla sangat bahagia.

Mungkin jika Kayla tidak satu kelas dengannya, Kayla tidak akan merasa frustrasi. Karena Kayla masih bisa berpikiran positif bila tidak melihatnya. Pasalnya di sini, saat ini, Kayla satu kelas dengannya. Dia tidak datang ke sekolah selama satu minggu, bahkan tanpa keterangan apa pun.

Radirza Ivanka. Ya. Dialah orangnya. Laki-laki yang sangat Kayla cintai. Bukan hanya Kayla, tetapi hampir semua siswi SMA Krida menyukainya. Walau banyak yang menyukainya diam-diam seperti Kayla. Dia tampan, menawan, rupawan, bak seorang pangeran dari Khayangan. Jika benar dia seorang pangeran, mungkin Kayla adalah seorang dayang. Perbandingan yang sangat jauh.

Vanka as known as serigala kutub. Vanka buas seperti serigala dan dinginnya sedingin kutub. Vanka bahkan seperti seorang psikopat. Pembuat onar, biang masalah, berandalan, pembangkang, kasar, playboy. Vanka sangat liar seperti anak singa kelaparan. Dia tidak pernah memerdulikan siapa pun dan apa pun itu. Dia dingin pada semua orang.

Perilaku buruknya tetap tidak bisa menghilangkan pesona Vanka begitu saja. Meski sedang berperilaku buruk, tetap saja tampan. Seakan Vanka memiliki jimat untuk menarik perhatian perempuan.

Tidak sedikit juga perempuan yang membenci Vanka. Seperti Sita, dia salah satu haters Vanka. Sita begitu membenci Vanka. Di mata Sita, apa pun yang dilakukan Vanka itu sebuah kesalahan.

Bagi para haters Vanka, hal yang dilakukan Vanka terlalu semena-mena. Semaunya sendiri. Tugas sekolah tidak pernah dikerjakan, bolos pelajaran hanya untuk merokok.

Semua dikerjakan untuk kesenangan hatinya sendiri. Vanka selalu mengabaikan perasaan orang lain. Dinasihati, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Apa pun nasihat yang diberikan pada Vanka, ia anggap sebagai angin lewat. Benar-benar keterlaluan.

Teman perempuannya begitu banyak. Di SMA Krida sendiri bisa di atas sepuluh orang. Dan mereka semua di atas rata-rata. Cantik, putih, seksi, elegant. Sebagai contoh perempuan Vanka ada; Selin—wakil ketua OSIS. Ada Devi—anggota mapala. Ada Dinda—ketua basket dan masih banyak lagi. Vanka senang bermain-main dengan perempuan cantik. Ini juga alasan kenapa banyak yang menyukai Vanka diam-diam. Tipe perempuan Vanka sangat tinggi.

Dari sekian banyak teman wanitanya di SMA Krida, berbeda jauh jika dibandingkan dengan Kayla. Jika Selin, Devi, Dinda dan yang lainnya bagaikan susu, Kayla bagai air cucian beras. Miris sekali bukan.

Itulah penyebab di mana Kayla hanya mampu mencintai Vanka dari kejauhan. Lebih tepatnya Kayla tidak percaya diri pada dirinya sendiri.

Kayla selalu berharap bisa menjadi kekasih Vanka. Entah kapan itu akan terwujud tidak ada yang tahu. Setidaknya berkhayal menjadi kekasih Vanka bisa melupakan sejenak tentang perbandingannya dengan tipe Vanka yang teramat jauh.

Suara bising siswa yang lalu lalang membuyarkan lamunan Kayla tentang Vanka.

"Eh, si pembuat onar masuk sekolah hari ini. Sumpah ketenangan sekolah bakal terganggu," kata perempuan yang berjalan di depan Kayla.

"Iya nih. Untung aja udah nggak satu kelas lagi. Coba kalau satu kelas, nggak bisa bayangin, ditindas habis-habisan setiap hari," tukas perempuan satunya.

Pembuat onar? Itu maksudnya Vanka? Dia hari ini masuk? batin Kayla.

Inside of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang