Part 03

6.9K 560 2
                                    

Sesampainy dirumah, Taeoh dan sehun langsung ke kamar mereka masing-masing dan mengganti pakaian.
Setelah selesai mereka segera turun untuk makan siang.

"Umma, aku besok ada jam tambahan jadi pulang sore", kata sehun duduk dibangku makan.

"Apa perlu umma bawa kan bekal untukmu besok?", tanya kyungsoo menoleh kearah sehun.
Mengambil nasi untuk sehun.

"Tidak usah umma".

"Kalau begitu umma tambah uang jajanmu besok", kyungsoo menyodorkan semangkuk nasi untuk sehun.

Sehun mengangguk dan tersenyum.
"Kumawo umma".

Taeoh datang di ruang makan tanpa bersuara, masih dengan tampangnya yg acuh.
Duduk tanpa berkata apapun, hanya terdengar suara decit kursi yg bergeser dan bergesekan dengan lantai.

"Taeoh makan yg banyak, Ne", kata kyungsoo menaruh semangkuk nasi dihadapan taeoh dan mengusap kepala taeoh dengan lembut.

Tanpa mengucapkan terima kasih Taeoh langsung mulai menyantap makan siangnya.

Tak ada perbincangan saat makan siang, hanya suara gesekan sendok dan piring.
Sesekali kyungsoo menanyakan bagaimana sekolah putra-putranya.

Sehun dengan senang bercerita tentang kegiatan sekolahnya yg mulai padat di tingkat akhir SHS hingga tentang kekasihnya.

Luhan, Park luhan.
Kekasih sehun adalah Park luhan putri dari park chanyeol dan byun baekhyun tidak lain adalah teman kyungsoo dan jongin.

Mereka kenal pun itu juga karna campur tangan baekhyun, sahabatnya yg meruapakan teman kerjanya dulu.

Setelah selesai makan siang, sehun dan taeoh pergi ke kamar, mereka lelah dengan kegiatan sekolah kemudian pergi tidur siang.

Kyungsoo ke kamar taeoh, pintu yg sedikit terbuka memperlihatkan taeoh yg terbaring ditempat tidurnya.
Kyungsoo masuk perlahan agar tidak menimbulkan suara dan mengganggu tidur Taeoh.

"Aigoo... Sayang kau bisa jatuh jika seperti ini", gumam kyungsoo lirih, dia membenarkan posisi tidur Taeoh yg berada ditepi tempat tidur dan sedikit saja bergeser maka dia bisa jatuh.

Kyungsoo memandangi wajah taeoh lekat -lekat, menatap mata taeoh yg sudah tertutp menandakan sudah jauh terlelap.
"Taeoh, maafkan umma.. Jika keberadaan umma disini membuatmu tidak senang.
Umma tau, tapi umma berharap suatu saat Taeoh bisa menerima umma.
Kapan pun itu umma selalu berharap, waktu itu akan datang", kata kyungsoo pelan dengan mengusap punggung Taeoh lembut tanpa kyungsoo sadari air matany jatuh membasahi pipiny.

"Umma akan bersabar untukmu Taeoh sayang, untuk menjaga mu dan menyayangimu.
Walaupun mungkin kasih sayang kami berbeda, tapi kau tetap putra umma", kyungsoo mengecup sekilas kening Taeoh dan beranjak meninggalkan kamar taeoh.

"Tidur nyenyak sayang", kata kyungsoo sebelum menutup pintu kamar taeoh.

Taeoh sebenarny belum terlelap dia mendengar perkataan kyungsoo.
Di dalam hati Taeoh sebenarnya ia menyukai kyungsoo karena kasih sayang yg tidak ia dapatkan dari ummany yg sebelumnya, ia dapatkan dari kyungsoo ummanya yg sekarang.

Namun sampai sekarang ia belum bisa menerima sepenuhnya keberadaan kyungsoo.

Setelah mengetahui kyungsoo keluar, Taeoh mendudukan diri.
"Umma mianhae....
Untuk sekarang taeoh belum bisa,
Taeoh butuh waktu umma..
Mianhae, Jeongmal mianhae", kata Taeoh pelan, air matanya yg sudah memenuhi kelopak matanya kini akhirnya jatuh.
Taeoh menangis tanpa suara, menatap pintu kamarnya yg baru saja dilewati ummanya untuk keluar.

Malam ini Jongin pulang terlambat. kyungsoo masih setia duduk disofa ruang tengah menunggu jongin, sedangkan kedua putranya sudah tertidur.

Ting.. Tong.. Bel rumah berbunyi.

"Ah itu pasti jongin", kata kyungsoo beranjak dari duduknya dan segera membukakan pintu rumah untuk suaminya.

"kau belum tidur, sayang?", tanya jongin mengecup kening kyungsoo.

"Aku menunggumu sayang", kata kyungsoo mengambil tas kantor milik jongin dari tangan jongin.

"kau sudah makan sayang?", tanya kyungsoo.

"sudah tadi aku makan malam bersama clientku", jongin berjalan kekamar diikuti kyungsoo.

"Mau aku buat kan susu hangat?".

"Tidak usah, aku langsung mandi saja".

"geure", kyungsoo meletakan tas kerja jongin, dan menyiapkan baju ganti untuk jongin.

Sambil menunggui jongin yg sedang mandi, kyungsoo menyalakan tivi menonton acara yg disiarkan channel tivi.

"Oh iya besok sehun ada jam tambahan sayang jadi dia pulang sore", kata kyungsoo saat jongin keluar dari kamar mandi.

Jongin hanya mengangguk dan mengambil posisi duduk disamping kyungsoo.
Mengeringkan rambutnya yg masih basah dengan handul kecil.

"Kau pasti lelah sayang", kata kyungsoo mengambil alih mengeringkan rambut jongin yg habis keramas.
Jongin menundukan kepalanya mempermudah kyungsoo untuk mengeringakn rambutnya.

"lelah ku hilang ketika melihatmu sayang", jongin melingkarkan tangannya dipinggang kyungsoo dan menarik kyungsoo kedalam pelukannya.
Kyungsoo menghentikan kegiatan mengeringkan rambut jongin.

"Apa Taeoh masih bersikap dingin dan tidak mau bicara pada mu, sayang?", tanya jongin mengusap surai rambut kyungsoo.

"Taeoh sudah mau berbicara padaku. Tadi dia memintaku untuk membuatkan jus".

"Jinja?, bagus kalau begitu", jongin mengecup pucuk kepala kyungsoo. Jongin tau kalau kyungsoo berbohong.
Jongin tau bagaimana sikap taeoh putra bungsunya itu kepada umma barunya ini.

Tapi jongin juga tidak mau memaksa taeoh, jongin hanya memberikan waktu untuk taeoh agar taeoh bisa menerima kyungsoo perlahan.

"Sabar ya sayang, Taeoh perlahan akan menerima kehadiran umma barunya.
Apalagi ummanya yg sangat imut ini", kata jongin menggonda kyungsoo.

"Aaww sakit sayang", jongin memegang pinggangnya yg dihadiahi cubitan dari kyungsoo.

"Aku ini tidak imut, bahkan sekarang aku sudah punya dua putra dan kau masih mengatakan aku imut", kata kyungsoo kesal.

"Haha, bagiku kau tetap imut dan menggemaskan. Walaupun sekarang kau sudah dipanggil 'umma'.", kata jongin.

"Terserah padamu appa jongin. Aku lelah dan mau tidur", kyungsoo berdiri dan mengganti nyala lampu menjadi lampu tidur.
Merebahkan diri ditempat tidur.

"Aigoo istriku merajuk?. Kau semakin imut jika merajuk sayang", kata jongin ikut merebahkan diri disamping kyungsoo.

"Terserah padamu".

Jongin hanya terkekeh kecil melihat tingkah istrinya itu.
Karna ketika kyungsoo marah bukannya menakutkan tapi malah semakin menggemaskan.

"Sayang, kita buatkan sehun dan taeoh adik", bisik jongin ditelingga kyungsoo.
Tangannya melingkar diperut kyungsoo.

"Ck, aku sedang marah padamu Tuan kim".

"Aku sedang menginginkanmu sayang", jongin membalikan tubuh kyungsoo menjadi menghadap dirinya.

Jongin mulai mengecup pipi kiri kyungsoo, pipi kanan, hidung dan bibir kyungsoo.

"Apa kau akan mengabaikanku?", tanya jongin menatap wajah kyungsoo yg masih setia memejamkan mata.

"Oke, aku kalah.
Kita. Tidur...", jongin memeluk kyungsoo dan mulai memejamkan matany.

"Jaljayo sayang", gumam jongin.

"Jalja", sahut kyungsoo.

"Saranghae nyonya kim".

"Nado saranghae Tuan kim".








®16april2017

Saranghae Amma (END) Dalam PengeditanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang