Sepuluh.

192K 12K 340
                                    

"You are my sun when I see you in the morning."
-Anantha Rizky Romazy.

🌻🌻🌻

Cahaya matahari yang terik mengganggu tidur Deandra yang nyenyak. Perlahan dia membuka matanya dan melihat Nantha yang tengah menatapnya.

"Hai." Sapa Nantha dengan suaranya yang serak khasnya di pagi hari.

Deandra tersenyum dan mengucek matanya. Mencoba memperjelas pandangannya yang masih kabur.

"Gimana tidurnya? Nyenyak?"

Deandra mengangguk. Mencoba untuk bangun, tetapi pinggangnya ditahan oleh Nantha.

"Jangan bangun dulu, temenin aku disini. Untuk pertama kalinya, aku lagi males kerja."

Deandra menguap. Merasa aneh dengan kosa kata yang dipakai Nantha.

"Aneh deh lo pake aku-kamu an." Deandra terkekeh.

"Yeu, nyoba romantis juga."

Deandra tertawa. Tiba-tiba Nantha menutup hidung dan mulut dengan tangannya.

"Bau ih, gosok gigi sana."

"Iihh! Lo tuh ya!" Deandra memukul Nantha dengan guling disampingnya. Nantha tertawa sambil mengaduh pelan.

Deandra beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi. Meninggalkan Nantha yang masih tertawa terbahak-bahak.

***

"Siapkan dokumen ini segera. Saya akan menghadiri rapat siang ini." Nantha menyerahkan dokumen ke Tesa.

"Baik, Pak. Akan saya selesaikan."

Tesa keluar dari ruangannya. Nantha melepas jasnya dan melonggarkan dasi yang begitu mencekiknya.

Nantha memijat pelipisnya. Walaupun dia seorang yang workaholic, dia juga memiliki rasa bosan.

Tok.. Tok..!

"Masuk." Teriak Nantha dari dalam.

"Ih, dibilangin gue tuh istrinya malah nggak percaya. Nant! Bilangin nih sama sekretaris lo. Nggak percayaan banget sih." Deandra berusaha melepas cekalan tangan dari Tesa. Tesa menatap Nantha, meminta penjelasan darinya.

"Lepas tangannya. Dia istri saya." Ucap Nantha dingin.

Tesa melepas tangan Deandra perlahan. Deandra menatapnya tajam.

"Makanya mbak, lain kali kenalin muka saya dulu. Jangan asal main ngelarang."

Tesa menunduk malu. "Maaf, Nyonya Romazy. Saya tidak tau. Kalau begitu, saya permisi."

Deandra berjalan masuk ke dalam ruangan Nantha. Melihat pria itu tengah memijat pelipisnya.

"Capek?" Deandra meletakkan tas berisi makanan di samping sofa. Menghampiri pria itu lalu duduk dihadapannya.

"Iya nih. Gue pusing banget."

Deandra beranjak menuju kebelakang Nantha. Mencoba untuk memijat sedikit kepala Nantha.

My Destiny✔️ (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang