05

831 137 8
                                    

Pertemuan.

"Baby, apa itu kau?!!!" Jeonghan berdiri dari duduknya untuk menyambut lelaki berpenampilan nyentrik dengan suara tinggi itu. Lelaki itu segera memeluk Jeonghan dan mencium pipinya. Kim Heechul. "Kenapa tidak menghubungiku dulu, kau pasti menunggu lama"

"Ini kejutan" ucap Jeonghan "Hyungnim aku merindukanmu."

"Aku juga sangat sangat sangat merindukanmu, Baby. Kenapa tidak pernah datang kesini lagi?" Heechul menangkup pipi Jeonghan, "Seunghyun yang melarangmu?" Tebak Heechul Jeonghan menundukan kepala. "Aku mengerti, kebanyakan mereka para dominant memang posesif dengan miliknya. Apalagi jika yang dia miliki adalah orang seperti mu"

Heechul sepertinya mulai menangkap gelagat aneh dari Jeonghan, wajahnya pun tidak terlihat berseri-seri seperti yang biasanya dulu Heechul lihat saat bercerita tentang Seunghyun. "Aku tau, pasti kau ada masalah. Mau cerita padaku?" Tanya Heechul. Jeonghan melirik ke arah Hoshi yang sedang sibuk di balik meja, sementara ada 5 karyawan lain yang sedang merapikan Club di sekitar mereka.

"Ikut ke ruanganku" Heechul menggandeng tangan Jeonghan menuju ke ruangannya.

.

"...sekarang aku bingung Hyungnim" Itu ucapan final Jeonghan setelah menceritakan kejadian kemarin. Jeonghan tidak akan mendatangi Heechul kalau dia tidak sebingung ini. Heechul adalah orang pertama yang akan Jeonghan ajak bicara saat hatinya tidak bisa lagi menahan kegalauannya, dia akan menumpahkan semuanya pada Heechul. Orang yang paling berjasa pada dirinya beberapa tahun ini.

"Hanie Baby, kau bukan orang yang 2 tahun lalu aku temui, kau pasti tahu mana yang terbaik untukmu, semuanya ada ditanganmu. Yang harus kau ingat, Hyung akan selalu berada disisimu apapun keputusan yang kau ambil"

.
.

Jeonghan berpamitan pulang saat waktu menunjukan pukul 4 sore, dia sudah terlalu lama meninggalkan pegawainya, belum lagi banyak karyawan bar yang mulai datang. Seperti dugaannya, bicara dengan Heechul adalah keputusan yang tepat, setidaknya beban dihatinya sedikit berkurang.

-Dunia Bersamamu-

Seungcheol memarkirkan mobilnya di depan toko bunga. Sepertinya dia benar-benar sudah jatuh cinta pada orang yang belum dikenalnya itu, sekarang jantungnya berdebar lebih kencang hanya karena membaca tulisan Paradise disana. Akhirnya Seungcheol akan mendengar suara lelaki menawan itu, jika beruntung Seungcheol juga akan berkenalan dengannya.

Seungcheol melihat dirinya dalam cermin kecil di mobilnya, sebelum keluar dari mobil. "Kau adalah orang paling tampan, Choi Seungcheol" ucapnya percaya diri. Hatinya benar-benar bisa meledak karena terlalu berdebar bahagia karena sebentar lagi akan bertemu dengan lelaki bar itu. Lelaki yang membuatnya jatuh meskipun dia belum kenal.

Dengan langkah percaya diri, Seungcheol memasuki Paradise. Sedikit kecewa karena bukan lelaki itu yang menyambutnya, melainkan gadis muda berambut hitam panjang yang cantik.

"Selamat Sore tuan, ada yang bisa saya bantu?" gadis itu mengernyit heran saat Seungcheol malah melihat seluruh sudut ruangan alih-alih menjawab sapaannya.

"Anda ingin mencari bunga apa?" Tanya gadis itu lagi. "Tuan?!" Lelaki itu sedikit tersentak.

"Maaf, aku... mencari bunga untuk hadiah ibuku" Seungcheol mengernyit karena jawaban asalnya, untuk ibu apanya? Siapa yang akan mengirim bunga itu ke Daegu?

"Begitu, mari saya tunjukan beberapa contoh bunganya"

Seungcheol mengikuti Kyulkyung ke sudut lain ruangan. Matanya masih meniti ruangan penuh sekat bunga, masih mencari lelaki itu. Hatinya berdebar saat mendengar ada orang lain disekitar mereka, mungkin kah itu dia? Tapi Seungcheol harus kecewa karena itu adalah gadis yang lain.

Dunia Bersamamu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang