06

811 133 7
                                    

Galau.

******************
Jangan lupa vote ★ dulu sebelum baca
******************

Sejak dia bertemu lagi dengan Jeonghan beberapa hari lalu. Bukannya berbahagia, Seungcheol malah dilanda galau berat. Bahkan lebih berat dari hari kemarin dimana saat dia masih mencari lelaki menawan itu.

Lelaki bermarga Choi itu sadar jika terus mendekati Jeonghan itu artinya dia mendekati pacar orang. Bukankah itu sama saja melanggar prinsipnya. Tapi Seungcheol juga tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, dia tidak tahu apa yang terjadi padanya. Baru pertama kali dia merasakan hal seperti ini. Jeonghan adalah orang asing sebelum Seungcheol melihatnya di bar.

Jeonghan. Mantra apa yang kau gunakan hingga membuat pikiran dan hati Seungcheol berperang seperti ini.

*

~Dunia Bersamamu~

*

Jeonghan merengut menatap layar ponselnya, sudah 6 hari ini Seunghyun tidak memberinya kabar, Seunghyun sedang berada di Argentina untuk urusan bisnisnya. Kalau sehari atau dua hari tanpa kabar, Jeonghan bisa memaklumi itu, karena perjalanan kesana memang memakan banyak waktu. Tapi ini hampir seminggu. Semua chat yang dikirim Jeonghan belum dibaca, panggilan teleponnya juga tidak tersambung.

"Awas saja kalau dia pulang nanti, aku akan menghukumnya" Jeonghan menggerutu lalu melanjutkan aktifitas paginya untuk pergi ke toko bunga kemudian.

.
.
.

"Akhir-akhir ini kau kelihatan uring-uringan" Mingyu mendudukan bokongnya di kursi sebelah Seungcheol. Sekarang mereka berada di kantin perusahaan. Seungcheol mendongak, "Kau ternyata sadar juga" balas Seungcheol.

"Selama ini aku sadar kok, aku cuma tidak mood bicara saja kalau ada Wonwoo disana" tutur Mingyu.

Seungcheol menghela napas. Kalau dia tidak peka mungkin dia sudah menceritakan perihal pertemuan ke-duanya dengan Jeonghan Minggu kemarin, bahkan dia sudah tahu namanya. Tapi Seungcheol tahu diri kok, Mingyu juga sedang galau karena masalahnya sendiri dengan Wonwoo, akan tidak bijaksana kalau dia menceritakan kegalauannya pada orang yang sedang galau juga.

Tunggu dulu bukankah ini hampir seminggu Wonwoo dan Mingyu bertengkar? Tumben sekali. Biasanya paling lama mereka bertengkar tidak lebih dari tiga hari. Setahu Seungcheol sih, akhirnya Mingyu yang selalu mengalah dan meminta maaf pada Wonwoo meskipun lelaki jangkung itu tidak bersalah. Wonwoo terlalu keras kepala.

"Tumben sekali kau tahan, sudah hampir seminggu tapi kalian masih saja perang dingin" ucap Seungcheol mengutarakan pemikirannya sembari menyambar gelas kopi Mingyu dan meminum isinya, membuat si pemilik berteriak, "Yak! Itu untukmu saja!" Bibir Mingyu merengut.

"Jadi, kenapa kalian belum damai juga? Tidak seperti biasanya" Seungcheol mengulang pertanyaannya.

"Kau tidak tau saja aku hampir gila karena tidak bicara padanya dan tidak menggodanya. Hanya saja kali ini aku ingin menaikan egoku sedikit" Jawab Mingyu, "aku harap dia bisa melunakkan kekeras kepalaannya dan menurunkan egonya yang setinggi langit itu untuk mengaku salah dan minta maaf padaku"

Seungcheol mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui ucapan Mingyu, selama ini dia cukup gemas dengan keegoisan Wonwoo dan sikap Mingyu yang terlalu memaklumi orang yang dicintainya itu.

Dunia Bersamamu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang