13

723 107 3
                                    

Pilihan sulit.

*
"Kemarin lusa Choi Seunghyun-sshi menemuiku di kampus, dia mencarimu."

Apa?

"Seunghyun-sshi terlihat sangat berantakan, sepertinya dia sedang mabuk saat itu"

"Apa kalian bertengkar?"

Jeonghan menggeleng kecil, dia sedang tidak mau membicarakan orang itu sekarang. "Jeonghan Oppa, mau dengar apa yang Seunghyun-sshi bilang padaku?" Kyulkyung menatap Jeonghan penuh perhatian.

Kyulkyung menceritakan pertemuannya dengan Seunghyun secara detail. Wajah Seunghyun sembab, bau alkohol tercium saat bibirnya menyebut nama Jeonghan, bahkan Kyulkyung melihat Seunghyun menangis. Seunghyun bilang, dia harus bertemu dengan Jeonghan, dia telah dijebak dan harus menjelaskan semuanya sebelum Jeonghan makin salah paham.

"Oppa, aku tidak bermaksud mencampuri urusan kalian. Tapi kau harus menyelesaikan masalah ini secara dewasa, masalah akan makin keruh kalau Oppa terus menghindari Choi Seunhyun-sshi."

.

"Hei, pelayan baru! Jangan banyak melamun, cepat bersihkan meja-meja itu."

Jeonghan terkesiap, lalu langsung bergegas menuju meja yang dimaksud setelah meminta maaf pada yang meneriakinya. Bisa-bisanya Jeonghan memikirkan pertemuannya dengan Kyulkyung disaat jam kerja begini.
*
*
*
"Jadi sekarang aku harus gimana?" Disisi lain, Seungcheol bertanya frustrasi pada Mingyu.

"Cinta emang bisa bikin bego. Gara-gara terlalu kasmaran, kau jadi lupa jurus pertama masa pendekatan" maksud Mingyu, minta nomor ponsel.

"Apa bedanya, kau juga bego kalau berurusan dengan Wonwoo." Mingyu cemberut menanggapi jawaban telak dari Seungcheol. Terkadang, cinta memang membuat orang bodoh.

"Tch, kalian berdua memang bego." Wonwoo yang baru datang dari dapur ikut nimbrung karena mendengar namanya disebut.

"Lihat siapa yang bicara? Menurutmu siapa yang lebih bego, aku atau dia yang tetap mengejar cewek tukang selingkuh padahal dia sudah dicampakkan." Mingyu menatap Wonwoo dengan sengit karena sudah memukul kepalanya. Kalau saja Wonwoo bukan orang yang ditaksir Mingyu, dia pasti sudah membalas pukulan itu.

"Hei, itu urusan rumah tangga kalian, jangan seret aku."

"Rumah tangga pantatmu! Mau ku pukul, heh" Wonwoo duduk di sisi kiri ranjang, berseberangan dari Mingyu yang berada di kanan Seungcheol.

"Kau beneran suka sama Jeonghan?"

Seungcheol mengangguk. Ini sedikit aneh sebenarnya, baru kali ini Seungcheol sangat tertarik dengan seseorang sampai begini, sebelumnya dia tidak pernah seperti ini. Parahnya, Seungcheol sudah tahu kalau Jeonghan mempunayai pacar, tapi bisa-bisanya dia masih mengejar pacar orang lain!

"Bukannya kau pernah bilang, dia sudah punya pacar?" tanya Wonwoo.

Seungcheol sendiri saja belum tahu kenapa dia bisa seperti itu, kenapa dia tetap mengejar Jeonghan?

Sulit menjawabnya.

"Lalu, Doyoon Bagaimana?"

Dan itu sulit juga.
.

.

.

Hari ini, Choi Seungcheol sudah beraktifitas seperti biasa. Meskipun sisa lukanya masih sedikit membekas, tapi dia bukanlah tipe orang yang betah untuk berdiam di rumah, nanti malah tambah sakit, katanya.

Rencananya malam ini dia mau mengajak Mingyu dan Wonwoo untuk makan malam di restoran Doyoon, sekalian bertemu dengan Doyoon disana. Tapi, selain itu Seungcheol juga ada maksud lain. Menemui Jeonghan. Seungcheol berencana mengembalikan termos bubur dan mengucapkan terimakasih pada Jeonghan.

Dunia Bersamamu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang