Part 18

11.2K 1.1K 69
                                    

Alexis melemparkan pedangnya kearah Gyles. Pedang melesat tepat di samping kepala sang lawan, iris keemasannya mengikuti arah pedang itu, yang berakhir menancap di tanah.
"Hahahaha.. Kau meleset." Gyles menatap kearah Alexis berdiri tapi dia sudah tidak berada di tempatnya.

"Disini, bodoh!" Alexis sudah berada tepat di samping Gyles. Bersiap dengan tendangan ke arah kepala Gyles, namun tendangan Alexis berhasil di tahan dengan pergelangan tangan iblis itu.

Gyles menyeringai dan meraih kaki Alexis dengan tangannya yang bebas dengan mudah dia melempar tubuh Alexis dengan sekuat tenaga. Tubuh Alexis melesat cepat menghantam beberapa pohon yang langsung hancur.
"Kau yang bodoh, tidak memperhatikan lawanmu." Teriak Gyles penuh percaya diri.

Gyles beralih pada Aslyn yang dari tadi menatapnya dengan wajah ketakutan. Tubuh gadis itu bergetar saat Gyles berjalan mendekat kearahnya, tangan mungil Aslyn meraba tanah di dekatnya. Berharap menemukan sesuatu yang bisa di jadikan senjata. Tangannya menyentuh Batang pohon kering ukuran sedang. Dengan cepat gadis itu berdiri, memasang kuda-kuda dan mengacungkan Batang pohon ke arah Gyles.
"Haha.. Apa kau ingin membunuhku dengan beda itu?  Hahaha.. " Suara tawa Gyles menggema dipenjuru hutan. "Manusia memang bodoh, dari pada kau mengantarkan ajalmu. Lebih baik kau menjadi istriku. Aku lebih baik dari pada bocah itu.. "

"Istrimu? Lebih baik kau bercermin dulu sebelum mengatakan hal menjijikkan seperti itu padaku." Aslyn terlihat emosi.

"Jaga bicaramu, manusia bodoh. Jangan membuatku kesal.." Gyles terus mendekat kearah Aslyn.

Melihat hal itu Aslyn langsung melemparkan Batang pohon di tangannya ke arah Gyles. Tapi, Gyles segera menepis Batang itu dengan lengannya.
"Kau menantangku!!" Seru Gyles.

Gyles mengayunkan tangan besarnya ke arah Aslyn. "Hhyyaaaa.. Mati kau!!!"

Crasss..

Darah hitam pekat mengalir membasahi tanah dibawahnya.

Bukk...

"Kyaaa!!! " Aslyn berteriak sekuat tenaga hingga suaranya terdengar diseluruh penjuru hutan.

Sebuah tangan besar dengan kuku hitam nan panjang terjatuh di atas tanah. "Ggrraaaa!!! " Gyles mengerang kesakitan. Dari lengannya darah hitam pekat masih mengalir.

"Jauhkan, tangan kotormu darinya!!" Iris merah Alexis berkilat marah.

Alexis mengarahkan sebuah tendangan ke perut Gyles membuat iblis itu terlempar beberapa meter dan menghantam sebuah pohon besar.
"Kau tidak apa-apa?" Alexis melirik Aslyn yang berdiri di belakangnya.

"T... Ta.. Ta.. Tangannya... " Aslyn terlihat Shock dan terkejut.

"Tunggu disini biar ku habisi dia!" Alexis menatap garang kearah Gyles. "Tak akanku biarkan kau mati dengan mudah."

Gyles masih berusaha untuk berdiri saat Alexis melesat ke depannya.
"Bukankah kau sudah tau, kalau aku sangat sulit mengendalikan emosiku." Alexis bersiap menikam Gyles.

Tapi Gyles menendang tubuh Alexis, sigap Alexis menghindari tendangan Gyles dengan melompat kebelakang. Gyles berusaha berdiri, tatapan tajam menatap waspada kearah Alexis. "Harusnya aku tidak menganggap remeh dirimu. Hyaaaa...!!"

Gyles menghantamkan tinjunya ke tanah, membuat tanah di sekitarnya bergetar seperti gempa yang begitu kuat. Tanah mulai retak memanjang dari tempat Gyles lurus kearah Alexis, membuat Alexis terpaksa melompat menghindar menjauh. Pada saat itulah, Gyles melompat melesat cepat kearah Aslyn yang masih berdiri ketakutan di dekat pohon.

Sesaat Alexis terkejut, iris Alexis berpendar kemerahan dan dia menghilang.

Crassss...

Devil Child [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang