"Malpas, Saleos, murmur, Balam. Ayo kita menangkan peperangan ini!!" Devian tersenyum pada seluruh panglimanya.
Derap langkah kaki kuda diatas tanah yang becek, menimbulkan percikan air bercampur lumpur. Badai yang di buat oleh Facalor sedikit reda, tapi suara gemuruh masih terdengar.
Pasukan Rhodri sudah hampir mendekat ke arah pertahanan Devian. "Torn!!" Teriak Devian memberikan kode.
Begitu bala tentara Rhodri mendekat, pasukan iblis yang berada di garis depan langsung memasang tameng baja setinggi satu meter. Saat tameng-tameng itu menyentuh tanah duri-duri baja muncul di bagian depan tameng. "Lepaskan duri beracunnya!!" Perintah Torn.
Syuutt... Syuutt..
Suara duri-duri melesat yang secara misterius keluar dari tameng-tameng baja, duri-duri itu melesat secepat peluru, menembus bagian tubuh setiap pasukan Rhodri yang mencoba mendekat ke arah mereka. Dalam sekejap pasukan Rhodri berjatuhan, darah hitam kental kini telah bercampur lumpur.
Rhodri menatap Devian penuh kebencian, dia segera memacu kudanya cepat di ikuti kelima panglima yang baru saja ia bangkitkan. Peluru-peluru duri meluncur cepat ke arah mereka, Rhodri menarik pedangnya menangkis semua duri-duri beracun yang mengarah kepadanya.
"Devian, akan ku hancurkan kau!!" Teriak Rhodri penuh kemarahan.Rhodri mengayunkan pedangnya kuat, dalam sekejap pertahanan pasukan garis depan Devian ambruk. Tameng-tameng baja terbelah, ratusan pasukan terluka dalam sekejap.
Devian menatap Rhodri dingin, tanpa menunggu komando pasukan di belakang segera maju. Memasang kembali tameng-tameng baja yang sama.
"Berapa lapispun pasukanmu akan ku hancurkan mereka semua." Rhodri terus maju tanpa ragu.Kembali duri-duri meluncur ke arah Rhodri, bersamamaan dengan anak panah dari pasukan Lerejie. Anak panah menghujani seluruh pasukan Rhodri, membuat sebagian pasukan musuh kembali berkurang. Rhodri menoleh menatap seluruh pasukannya, hampir setengah dari pasukannya tewas membuatnya semakin berang.
Rhodri mempercepat laju kudanya, kembali dia mengayunkan pedangnya menghancurkan dua lapis pertahanan depan pasukan Devian. Tanpa rasa takut dia memacu kudanya semakin mendekati pertahanan pasukan Devian.
"Saleos, Malpas siapkan pasukan kalian!" Perintah Devian.Saleos dan Malpas mengangguk, Saleos segera berbalik menghadap pasukannya memberikan aba-aba untuk menyerang. Malpas segera mengubah wujudnya menjadi gagak dan terbang ke arah pasukannya. Saat dia sampai di hadapan pasukannya dia kembali menjadi wujud manusianya. "Semua bersiap!" Teriak Malpas.
Malpas dan Saleos mengangkat pedang secara bersamaan. Saat mereka mengayunkan pedang kedua kalinya. "Berikan kemenangan untuk Lucery!!" Teriak mereka serempak.
"YAAAAAA!!!!!" Teriakan keras terdengar dari seluruh pasukan.
Mereka dengan cepat maju ke Medan pertempuran, ada beberapa yang berubah wujud dan terbang. Ada yang langsung menjadi wujud raksasa atau juga berubah wujud dalam bentuk binatang buas. Ada sebagian yang membawa pentungan, pedang, tombak atau juga kapak besar. Mereka semua maju hanya untuk memberikan kemenangan untuk kerajaan mereka.
Dalam hitungan detik, suara benturan senjata terdengar dimana-mana, suara auman, teriakan, rintihan, dan juga geraman dari semua iblis yang saling bertarung terdengar di seluruh penjuru Medan perang. Saleos dan Malpas mengamati pasukan mereka dari jauh.
Rhodri terjebak diantara pasukan yang tengah bertarung, dengan terpaksa dia juga ikut menghadapi mereka. "Dasar pengganggu, singkirkan mereka semua dari jalanku!!" Teriaknya penuh emosi.
Devian mengamati Rhodri dari kejauhan. "Dia masih sama saja, hanya kekuatannya saja yang sedikit bertambah. Tapi otaknya sama sekali tidak berkembang." Gumamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil Child [ TAMAT]
Fantasia#10 in fantasy 18/04/2017 Ketika seorang bayi harus terlahir dengan pengorbanan nyawa sang ibu yang membuatnya harus berada diantara hidup dan mati menunggu adanya keajaiban atau kemurahan hati sang dewa. Bayi yang hadir kedunia tanpa dosa tapi juga...