Usahaku Menggantikan Taruli

58 1 0
                                    


                Hari ini hari yang sangat berat.Peranpatu kini sudah di tahun terakhirnya di SMA Negri 5 Medan. Sedih ya. Tak banyak yang berubah dari Peranpatu ini. Hanya kelasnya yang baru dan beberapa orang yang pindah. Dan kali ini Peranpatu sepertinya kedatangan anggota baru. Siswa baru itu namanya Cikro, pindahan dari SMA di Dolok Sanggul, daerah indah di Samosir. Eits jangan salah ya, walaupun sekolah di Dolok Sanggul, Cikro ini aslinya orang Humbang Hasundutan (sama aja nyet). Selamat datang di Peranpatu Cikro!!
Di kelas baru, seperti yang kuceritakan sebelumnya, aku memtuskan untuk lebih serius belajar. Jadi aku mengambil meja yang posisinya di depan di kelas baru itu. Keputusanku ini mengecewakan Roy dan Marlinton, 2 makhluk hidup yang selalu menghabiskan hari hari gilanya bersamaku dan Andreas di kelas. Mereka tetap kekeuh pada pendirian mereka yang tak ingin duduk di bagian depan. Sepertinya mereka tak terima jika harus berpisah meja dengan sahabat mereka yang tampan dan jenaka seperti aku ini. Lalu Andreas? Andreas memahami keseriusanku dan memutuskan untuk tetap semeja denganku. Aihhh Andreas, sini Cikus peluk (homo detected). Dibelakang mejaku ditempati oleh Asrul dan Albert. Aku senang jika Asrul s
Ketertarikanku untuk membaca membuat aku lebih dekat dengan Andini akhir akhir ini. Aku memang sudah lama tertarik dengan kepribadian Andini yang kalem dan mudah senyum. Jika dibandingkan dengan Taruli, Andini masih kalah cantiknya. Namun Andini ini beda. Dibalik kerudung yang selalu melindungi rona wajahnya, tersimpan kedewasaan berpikir seorang wanita (Hasseeekkk). Andini lebih dewasa. Tapi bukan dewasa dalam konteks "Mia Khalifah".
"Din, lagi baca apa?" tanyaku.
"Lagi baca bukunya Andrea Hirata, Edensor judulnya. Kerenlah bukunya ini" jawabnya.
"Wih, keren itu, udah aku baca. Beugh Andrea Hirata ini memang jenius kalo nulis yah" kataku.
"Ini nih ada buku Sebelas Patriot dari Andre Hirata. Baca kus, enak ceritanya" katanya sambil menyodorkan sebuah buku novel yang sampulnya putih.
"Wah, makasih banyak ya Din. Ini nih buku yang aku cari cari. Entar di rumah aku baca"
Sebenarnya sih aku cuma tahu Andrea Hirata itu penulis novel. Itu aja. Aku tak tahu apa apa saja karyanya. Tapi aku pura pura tahu supaya ada topik pembicaraan dengan Andini. Bahan bacaanku kebanyakan cerita dewasa semua. Dan rasa senangku ketika Andini menyodorkan novelnya itu semata mata hanya karena dia yang memberikannya. Persis seperti rasa senangku ketika Taruli memberikan buku catatan bahasa Inggrisnya kepadaku.
"Wuih ada mantannya Taruli nih. Dulu aku kau puja dulu aku kau sayang" Roy menyambar sambil nyanyi "Sang Mantan"nya Nidji.
Sebenarnya aku malas kalau aku masih dihubung hubungkan dengan Taruli. Celotehan celotehan seperti Roy ini akan membuatku terlihat seperti orang yang tak menerima kenyataan kalau taruli sudah punya pacar, terlebih jika didengar Taruli. Padahal memang iya sih, tapi dikit. Tapi berhubung karena Roy adalah partnerku dalam melucu, jadinya aku tak begitu memikirkan celotehannya itu.
"Yaelah, anak sempak datang. Hussh husss sana" jawabku santai.
"Kus, aku ke kantin dulu yah, Nia udah nungguin tuh" kata Andini.
"Oke Din"
Andini pergi meninggalkan aku dan Roy. Yaelah, baru juga punya kesempatan buat ngobrol, Andini pergi. Ini karena ulah Roy yang menyebut nama Taruli ketika kami sedang berdua.
"Roy, Liverpool sehat?" tanya pada Roy.
"Lah MU sehat?" tanyanya balik.
Salah satu hal yang bisa membuat Roy bodat ini bersedih adalah membahas Liverpool. Liverpool yang lagi lagi kalah semalam membuat kondisi Liverpool menjadi labil, selabil anak laki laki yang ditinggal oleh cinta yang mana cinta itu telah bersanding dengan orang lain (gue banget yak). Dan sialnya, MU juga baru kalah semalam. Jadi ya aku tak puas menertawakan Liverpool.
"MU sehat dong. Secara gitu peringkat 1. Hahahahaha. Loserpool" kataku mengolok olok.
"Bah, Munyuk masa kalah sama Swansea, katanya peringkat 1. We won it 5 times brader"
"Hahahaha. Sejarah hahahahahaa"
Tiba tiba ada suara kaca pecah. Perhatian kami berdua langsung mencari sumber suara itu. Kaca nako kelas pecah karena ada bola basket nyasar ke sana. Tak lama orang orang berkumpul di sana. Termasuk Lisa. Lisa adalah cewek yang paling montok di Peranpatu. Bentuk badannya yang aduhai dan pembawaannya yang sangat manja selalu menantang birahi setiap laki laki untuk sedikit berimajinasi. Aku lihat dia sedikit jinjit di dekat dinding kelas untuk melihat siapa pelakunya. Dan di sinilah kreatifitas seorang laki laki mesum seperti aku di mulai.

Jepit RambutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang