20

705 18 0
                                    

Renang

Hari itu hari Minggu, aku lupa kapan tepatnya, yang aku ingat saat itu aku sudah kelas 12 SMA.

Khusus untuk kelas 12, hari itu kami semua pergi ke kolam renang Puri Nirwana untuk praktik renang pengambilan nilai ujian praktik.

Saat itu aku dan Vanda sudah putus, tapi kami masih sangat dekat. Vanda mengajak aku untuk pergi ke Puri Nirwana berdua saja naik motor, tidak perlu bersama dengan teman kelas lainnya naik angkutan umum.

“Nanti kena marah” kataku.

“Aku yang tanggung jawab Sa”

“Kenapa engga naik angkot aja sih, bareng yang lain?”

“Engga enak. Enakan berdua”

“Naik motor?”

“Naik naga”

“Ih”

Sebenarnya, sekolahku itu tidak biasa melakukan hal seperti itu, tidak biasa menyewa angkutan umum untuk kami tumpangi bersama-sama untuk pergi ke kolam renang. Tapi, karena saat itu menjelang Ujian Nasional, pihak sekolah takut kalau kami bawa kendaraan sendiri, takut celaka.

Vanda memang seperti itu, selalu melanggar apa yang sudah diatur di sekolah. Aku pun tidak bisa menolak apa yang Vanda inginkan. Aku memilih untuk pergi ke Puri Nirwana bersama Vanda. Biarin deh, sesekali aku ikuti permainan Vanda. Kalian jangan mencontoh hal yang buruk dari kami.

Saat di motor, Vanda bercerita, dia bilang dia pernah juara renang tingkat Kabupaten saat di SMP.

“Aku pernah juara renang waktu SMP” katanya.

“Wih hebat. Kamu jago berarti ya”

“Ayam Sa yang jago. Aku biasa aja”

“Ih bukan jago itu maksud aku. Jago itu loh.. apa tuh. Hmm.. hebat gitu”

“Biasa aja, kebetulan aja aku sampe garis finish nya lebih dulu dari yang lain”

“Ih iya itu hebat berarti”

“Biasa”

“Aku engga terlalu bisa berenang. Paling gaya bebas aja. Kamu bisa gaya apa aja Van?”

“Aku bisa gaya bebas, gaya punggung, gaya dada, paha, sayap, ceker. Banyak deh. Aku tuh banyak gaya orangnya”

“Hahaha.. iya kamu tuh emang banyak gaya”

“Kalo di air aja tapinya Sa”

“Di darat juga banyak gaya”

“Biarin. Banyak gaya banyak rezeki”

“Ih bukan. Banyak anak, yang banyak rezeki”

“Hehehe”

“Kalo kamu banyak gaya. Nanti engga ada orang yang suka sama kamu Van”

“Pantesan”

“Pantesan apa?”

“Engga ada orang yang suka sama aku”

Vanda [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang