unwanted 7

162 16 0
                                    

Kiki pov

Sepulang dari tracing, sekolah gue SMA Perbangsaan membuat perkumpulan di aula sekolah.
Perkumpulan itu di pimpin oleh pak gara atau sering di panggil 'pagar' oleh murid murid disini.

Pagar sedang menjelaskan tentang undangan dari SMAPA yang membuat acara pensi tahunan.
Seperti biasa,yang mengikuti perlombaan adalah anak dari kelas XI.
Gue memang ikut perkumpulan di aula tapi gue sama sekali gak berniat untuk mendengarkan penjelasan pagar apalagi mengikuti cabang perlombaan apapun.
Dan gue juga yakin kalau gue gak dipilih,ya maklum...gue ini bad boy, traublemaker lagi. Mana mungkin sih gue dipilih ikut lomba,yang ada malu maluin yayasan aja.

Gue memilih buat tidur dideretan kursi paling belakang,dikarnakan gue terlalu lelah nyetir semalaman.
Alfa dan rez berjaga di kiri kanan gue,takut ketahuan pagar.

Gue tidur bener bener pulas sampai sampai gue bener bener gak tau apa yang pagar jelasin di depan.

"ZAKI NACULLA HARDIKA!!!! BANGUN KAMU!!!" sontak gue bangun dari tidur gue.
Pagar telah berada di samping alfa tepat disebelah kanan gue.

"Coba jelaskan kembali,apa yang saya telah jelaskan didepan tadi" perintah pagar.

Gue sempat gelagapan disitu,tapi gie berusaha setenang mungkin,walaupun gue gak tau harus bilang apa sekarang.

"Tentang perlombaan yang akan diadakan di SMAPA ya kan pak!"
jawab gie santai,sambil memberikan senyum semanis mungkin.

"Ya benar!!!!"

"yess!!!" Batin gue

"Tapi karna kamu tidur ketika saya menjelaskan didepan tadi...jadi sebagai hukuman kamu harus ikut cabang pidato B.inggris!"

Sontak gue sama kedua sahabat gue membulatkan mata shock.

"Apa???? Pidato bahasa inggris??? Yang bener aja pak??"
Tanya gue gak terima.

"Iya...saya gak mau tau...untuk pensi SMAPA tahun ini kamu harus mewakili SMAPer dalam bidang pidato bahasa inggris!"

"Sudah anak anak...rapat hari ini bapak tutup dulu....wassalamualaikum warahmatullahi wabakaratuh...!!!"

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuhh!!"

Pagar langsung keluar aula tanpa mau denger penolakan gue.
Gue masih melongo di tempat.

Gue ngebayangin gimana seorang troublemaker ikut mewakili SMAPer dalam acara pensi SMAPA.

"That is a big disaster!!!".

***

Hari ini adalah hari pensi SMAPA dilaksanakan.
Gue udah siap tampil,dengan ditemani kedua sahabat gue.alfa dan rez.

"Rez....faa..!!! Lo pada ada liat rara gak???"

"Emang dia gak nonton lo perform???"tanya rez.

"Semalam sih katanya nonton,tapi belum nongol juga dia!"
Gue sambil ngeliat kiri kanan mencari keberadaan rara.

"Nanti juga dia nyusul!" Ucap alfa santai.

"Eh...lo udah ngasih teks nya ke panitia belom?" Ingat rez

Gue yang denger langsung tepok jidat.
"Mampus gue,gue lupa! Yaudah gue cabut dulu..!!!"
Gue langsung bergegas nyarik panitia.

***

Udah 20 menit gue muter muter SMAPA yang luasnya berhektar hektar ini,tapi gue belum juga nemuin ketua panitia nya.
Gue bener bener kesal,padahal gue akan segera tampil,tapi teks pidato masih ditangan gue saat ini.
Gue ngomel sendirian dan berjalan tak jelas arah.

"Siapa sih ketua panitia? Ini teks mau gue kasih kesiapa cobak? Penanggung jawabnya siapa lagi?"
Gue menggurutu tak jelas,sambil mengetuk ngetuk trks pidato yang telah aku gulung bulat.

"Ada yang bisa dibantu?"
tiba tiba ada cewek yang nanyak gue,dan ya, dia randa cewek yang gue temuin di puncak kemaren.
Gue tau namanya dari rez dan alfa yang sepertinya mengenal randa.
Tapi tunggu,dia ketua panitia?berarti dia ketos dong!
Aneh tapi nyata,cewek manja kayak dia bisa jadi ketos juga.

Sepertinya dia pura pura lupa kalau kami pernah bertemu,atau benar benar lupa?
Sepertinya dia sedang bermain drama,oke! Gue ladenin.

"Eh elo!lo ketua panitia? Ni gue mau kasih teks pidato bahasa inggris"
Ucap gue sambil memberi taks pada randa.
Dengan sigap randa langsung mengambilnya.

"Iya..saya ketua panitia,teksnya sama saya saja!"

"Wow..profesional juga ni cewek!"

"Yaudah! Gue duluan!"
Gue langsung pergi begitu aja.

Setelah beberapa langkah,gue baru inget kalo gue dari tadi nyarik kamar kecil.
Gue balik ngejar randa yang belum pergi terlalu jauh.
Dan gue bener bener shock waktu ngeliat teks pidato gue ditangan dia sudah remuk tak berbentuk.

"Eh lo! Teks pidato gue kenapa lo remas gitu hah?"
Tegur gue dan dia cuma menggumam tak jelas.

"Gila lo yee! Tu teks cuma satu,gue gak punya copyannya!gue gak mau tau,lo harus tanggung jawab!"

"Iya iya...lo tenang aja...gue bisa ketik lain!"

"Eh lo pikir ebak apa ngetik lain? Gue tampil 75 menit lagi"
Gue bener bener frustasi,kalau sampek gue gagal tampil cuma gara gara teks pidato gue remuk tak berbentuk.

Tampaknya randa sudah mulai kesal,nampak wajanya yang sudah mulai memerah menahan amarah.

"Eh...lo pikir kinerja gue gimana hah? Gue juga bisa tulis tangan,tulisan gue gak kalah bagus kok sama tulisan ketikan!"
Randa emosi dan langsung pergi ninggalin gue sambil menghentakkan kakinya kesal.

Padahal gue gak bermaksud buat remehin kemampuan dia.

***

satu jam berlalu

Gue udah selesai dengan semua urusan gue.
Tapi bukannya senang,malah gue makin kesel,karna menyadari bahwa rara tak hadir untuk nontonin gue.
Gue bener bener kesal,gue udah nelpon dia beberapa kali,tapi hasilnya nihil.dia tak kunjung menjawab panggilan dari gue.

Sekarang gue sedang berada di taman SMAPA,sambil memasukkan tangan dalam saku celana.
Gue terus menyulusuri taman SMAPA,gue benar benar badmood.
Gue terus berjalan tak jelas arah,sampai sampai gue menendang kaleng bekas,dan...

Phukk!!!!

" siapa sih yang ngelempar ni kaleng kekepala gue!"
Kaleng itu tepat melesat ke kepala ketos SMAPA. Randa.
Randa terus menggerutu dan menoleh kanan kiri mencara pelakunya.

"Bisa mampus gue kalo ketahuan ni!"
Batin gue.

Gue langsung milih buat sembunyi di balik pohon yang ukurannya kira kira bisa menutupi bagian tubuh gue.

Dan menurut gue,usaha gue buat sembunyi sia sia.
Randa sedang menuju ketempat gue dan...

"Oh jadi elo yang ngelempar tu kaleng ke kepala gue!" Yap tepat sasaran.

"Eh eh bukan gue kok!"
Gue betusaha berbohong semaksimal mungkin.

"Apa enggak!ngaku gak lo! Atau lo gue dis dari cabang lomba yang lo ikut tadi!" Ancamnya,
Bisa berabe jadinya kalo gue bener bener di dis.

"Eh eh ...iya deh...gue yang negelempar, tapi gue gak sengaja kok!suwerrr!"
Gue langsung mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk V.

Sepertinya randa ridak mengubris jawaban gue,dia langsung berbalik dan pergi.
Baru beberapa langkah,gue mamanggil randa.

"Eh ketos!" Randa seketika berhenti.

"Eh randa ya...randa!" Ulang gue lagi.
Randa langsung berputar 180 derajat.

"Nama lengkap gue Zaki Naculla Hardika! Nama lengkap lo siapa"
Gue langsung sodorin tangan gue ngajak kenalan.

"Randa Melsya Ulfia Anwar!"
Jawabnya sambil membalas jabatan tangan gue.

"Yaudah gue duluan!"
Akhirnya dan pangsung bergegas pergi.

"Bye...!!!" Teriak gue,
Gue tersenyum simpul.
Sepertinya ini yang dimaksud dengan Beautiful disaster!

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang