*mulmed Rizkan Emil Zana 'Rez'
"Lo itu udah kalah wil!" Ucap kiki santai tanpa melirik
"Tapi lo curang ki! Lo curang" seru wildan geram.
"Gue gak perlu cara kotor buat menang! Karna emang tiap malam gue yang menang kan! Lo itu gak ada apa apanya bagi gue! Lo itu pembalap rendahan....ngerti lo!!!"
Kiki langsung berlalu meninggalkan wildan yang masih belum menerima kekalahan yang kesekian kalinya di arena balapan liar.
Ini telah lebih dari tengah malam, tetapi kiki belum juga sampai ke apartementnya.
Kiki memang lebih memilih tinggal di apartement daripada harus serumah dengan orang tua nya. Sekalipun kiki adalah remaja yang manja,tetapi dia sangat menjaga privasinya.
Dan apartement adalah salah satu privasinya.
Walaupun kiki tidak serumah dengan orang tuanya, tetapi kiki tetap akan selalu berjumpa dengan papanya di sekolah, karna papanya lah pemilik yayasan.***
Kiki mengendap endap menuju taman belakang SMAPer.
Kiki bangun kesiangan,alasannya tetap sama seperti biasa.Balapan Liar.
Dia lebih memilih bersembunyi di taman belakang sekolah,dari pada harus tertangkap guru BK.
Jujur saja,guru BK memang telah bosan selalu berurusan dengan salah seorang anak pemilik yayasan ini,bahkan kantor BK pun telah bosan karna selalu dimasuki si Troublemaker."Rez! Dikelas ada kutu busuk bangkotan gak?"
"Bu mirna? Gak masuk ki!" Jawab rez disebrang sana.
Kiki menghembus nafas gusar.
"Lo dimana sih?" Tanya rez
"Ditaman belakang sekolah,cepet kesini,alfa juga!"
" aye aye captain!" Rez dengan semangat 45.
Tut tut tut....
Kiki memutuskan telponya,dan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana hitamnya.Kiki membuka jasnya,hingga hanya tersisa kemeja putih,seperti biasa.
Tanpa dasi.
"Ki!" Tegur rez dan alfa dan langsung mengambil posisi di kiri kanan kiki.
"Hmmmm...." ia hanya menjawab dengan gumaman malas.
"Lo kenapa telat bangetbsih kesekolah?" Tanya rez.
"Pertanyaan lo absurd,emangnya ni anak kapan pernah kesekolah tepat waktu!"
Jawab alfa sambil menghadiahi rez dengan satu jitakan."Aisss!!!enak aja lo main jitak jitak!"
Protes rez sambil membalas jitakan alfa.
Sedangkan kiki masih sibuk menatap langit yang ditutupi daun dan dahan dahan pohon."Tapi ini udah telat banget,gak kayak biasanya!"
Sambung rez lagi."Baru juga telat 4 jam!" Jawab kiki dengan sangat santai.
Sontak rez dan alfa menatap kiki."4 jam lo bilang baru! Gila lo ya..."
Ucap alfa shock."Gue bangun kesiangan,semalam gue balapan,gue baru nyampek apartement hampir subuh gitu!"
Jelas kiki,rez dan alfa hanya mangut mangut paham."Lawan lo semalam siapa?" Tanya alfa.
"Wildan..."
"Wildan SMA ponorogo????"
Tanya alfa dan rez kompak."Hmmm..." kiki bergumam lagi sambil menatap tajam 2 sahabatnya yang berteriak tepat di telinganya.
"Masih berani juga tu bocah ngelawan lo!"
Sambung rez yang sedang menetralkan dirinya."Dia juga kalah semalam!"
Lanjut kiki santai."Biasanya juga gitu!" Sambung rez santai sambil mengikat tali sepatunya yang telah lepas.
Kiki menegakkan tubuhnya,dan menarik nafas dalam.
"Yaudah,kekantin yuk! Gue traktir!"
Ajak yang mulai berdiri sambil mengenakan kembali jas nya.Sontak rez dan alfa bersorak senang.
"Yeeeeeee....!!!"
Rez dan alfa langsung mengikuti kiki yang telah dahulu berlalu.Sebelum mereka sedang berjalan di koridor,kiki dan kedua sahabatnya menatap bingung koridor yang ramai dengan murid murid yang berhamburan keluar kelas.
Padahal ini belum jam istirahat."Eh bocah! Tu kenapa pada keluar semua,mau ngeliat apaan sih?"
Tanya alfa pada salah adik kelasnya."Ada anak sekolah lain datang marah marah gitu kak!"
Jawab perempuan yang berambut coklat itu."Kayaknya dari SMA Pon...."
"Ponorogo! Ayo!" Sebelum perempuan itu menyelesaikan kalimatnya,kiki sudah duluan memotong dan langsung bergegas menemui tamu yang tak diundang itu.
Dan benar...
Disana telah tampak wildan sedang memaki teman seangkatan kiki.sambil berteriak teriak menanyakan keberadaan kiki.
"Woiii!!!! Dimana kalian nyembunyiin bos kalian yang belagu itu!"
Teriak wildan pada reza yang selaku ketua kelas kiki."Gu...gu..gue gak tau...di..dia gak masuk hari ini..!" Jawab reza terbata bata susah berbicara karna kerah bajunya ditarik kuat oleh wildan.
"Bohong loo!!!!" Bug!
Teriak wildan sambil memberikan sebuah bogem kepada reza,hingga reza terkapar lemas dengan sudut bibir yang sedikit sobek."JANGAN PERNAH SENTUH TEMANG GUE!" terdengar teriakan seseorang yang mulai melanglah mendekat.
"Heh!akhirnya keluar juga tu bocah dari tempat persembunyian lo!" Remeh wildan sambil bertepuk tepuk tangan.
"Ada beberapa hal yang perlu gue sampein ke elo!
Pertama lo udah buat kerusuhan di sekolah gue!
Kedua lo udah mukul salah satu dari teman gue.
Dan ketiga,lo bilang gue sembunyi? Heh! Sorry gue bukan pecundang kayak elo bocah!"
Kini kiki telah sampai di depan wildan dengan tatapan tajam nya.Kiki benar benar geram melihat wildan dengan seenak jidat memukuli reza,padahal reza tidak tau apa apa.
Dan wildan memanggilnya 'bocah'.
Walaupun wildan lebih tua setahun dari kiki,tepatnya seumuran dengan Auriz,abang kiki."Karna gue bukan pecundang,dan orang yang berpendidikan,jadi dengan segala hormat,lo ninggalin sekolah gue,tepatnya lo gue usir!"
Ucap kiki setajam mungkin."Lo pikir dengan semudah itu gue ninggalin sekolah ini!"jawab wildan ketus.
"enggak!karna kita masih punya urusan!"
Wildan mendorong kasar bahu kiki,
Kiki hanya tertawa sumbang."Kita tawuran!" Sambung wildan lagi.
Sontak semua terkejut.
"Eh lo begok! Ini sekolahan bukan lapangan!"
Seru alfa geram yang hendak menonjok wildan,namun dengan sigap rez menahan alfa."Oke gue terima,lo panggil semua kecebong lo,kita mulai 20 menit lagi di depan gerbang!"
Putus kiki dan bergegas pergi.Rez dan alfa hanya melongo mendengar keputusan kiki.
Mereka sadar ini akan berakibat fatal bagi mereka ataupun sekolah,karna SMAPer belum pernah terkotori dengan riwayat tawuran.
Dan hari ini,tawuran pertama kali di SMAPer di pimpin oleh salah seorang anak pemilik yayasan.***
"Ki! Lo yakin mau tawuran?" Tanya alfa pelan.
Sekarang mereka sedang berada di pinggir lapangan basket."Iya!gue yakin!" Jawabnya serius.
"Tapi ini bahaya ki! Kita bisa mati di tempat,dan lo bakal habis habisan di omelin om arya!" Jelas rez pada kiki.
"Gue gak peduli,sekalipun gue harus mati di tempat,atau tewas di tonjok bokap!"
Rez dan alfa hanya menarik nafas lesu,mareka tidak dapat berkata kata lagi sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love
Teen FictionBiarkan aku menjadi bumi yang senantiasa menampung air matamu langitku.... ~Afif~ Kehadiranmu tak pernah kuharapkan, namun terselipnya cintamu membuatku mengerti, bahwa takdir cinta tak selamanya indah. ~Randa~ Karenamu aku sadar... Batapa sulitnya...