Thanks!

86 15 6
                                    

***

Setelah mengantar randa hingga ke gerbang sekolah, gue melajukan motor kembali menuju cafe dipusat kota.
Gue udah membuat janji dengan pelatih dan teman teman untuk breaving disana.

Ketika di seperempat perjalanan,gue merasakan ponsel gue bergetar di dalam saku.
Gue memberhentikan motor,dan menjawab panggilan tersebut.

"Halo pak, ada apa?"

"Afif kamu lagi dimana?"
Tanya suara di sebrang sana.

"Saya lagi otw pak!"

Pak bambang menghembuskan nafasnya sesaat.

"Jadi begini fif, bapak mintak tolong.... tolong ambilkan seluruh biodata anak basket di laci meja ruangan saya,gimana boleh gak?"

Gue berfikir sejenak, jika gue gak mau mengambilnya, pasti breaving tidak akan dimulai.
Akhirnya gue menghembuskan nafas gusar.

"Iya pak,saya ambilkan"

"Ia...terima kasih banyak fif"

Tut...tut...tut...

Sambungan terputus, gue langsung memutar 180 derajat arah yang akan gue tuju, menuju kembali ke sekolah.

¤¤¤

"Ya ampun calon imam gue lewat"

"Ya allah, kakel tamvan ya allah..."

"Dih...afif ganteng banget pake hoodie gitu, sumpah gue melting..."

Dan kicauan kicauan lainnya yang sama sekali gak gue hiraukan.
Gue berjalan santai di koridor,wajah gue yang datar membuat orang orang tak berani menyapa.

Tiba tiba...

Langkah gue seketika terhenti ketika melihat pandangan dihadapan gue.

Gue gak tau apa yang gue rasain saat itu. Badan gue kaku, pikiran dan hati gue gak bisa bekerja sama.
Ada desiran aneh ketika melihat tangan randa di genggam posessive oleh orang yang baru randa kenal.

"Randa"

Otak dan hati memaksa lidah untuk nyebut nama itu.

Gue melihat dengan jelas si empunya nama berbalik, dan wajahnya tampak tegang.

Sedangkan gue,
Gue berusaha menetralkan diri untuk tampak biasa saja.

Dan cowok yang menggenggam tangan randa tampak shock.
Dan gue tau dia.

Itu kiki.

"Eh sorry, gue gak maksud kok!"
Kiki mengangkat tangannya.

"Afif kok disini?"
Tanya randa dengan raut wajah tak percaya.

"Gue disuruh ambil biodata anak basket sama pak bambang di kantor, mangkanya gue balik"

Gue berjalan menghampiri randa, kiki tampak mundur.

Gue meraih jemari randa, dan mengusapnya lembut.

"Lo baik baik yaa... belajar yang rajin"

Randa tersenyum

"Gue pergi dulu...."

"Hati hati"

Gue mengacak rambut randa gemas dan sekilas memeluk randa.

Setelah itu, gue menghampiri kiki dan tersenyum.

"Hy salam kenal,gue afif"
Gue mengulurkan tangan, dan kiki menyambutnya.

"Gu gu gue zaki, panggil aja kiki"
Ia tersenyum kikuk.

Gue sedikit terkekeh menyadari kegugupannya kiki.

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang