Unwanted 10

103 17 0
                                    

*mulmed Auriz Naculla Heryansyah😊

"jadi gitu penjelasannya!"

"Iya paa!" Auriz dan kiki menjawab dengan lesu

"Tapi walaupun dedek gak bersalah dalam hal ini,dedek tetap harus diberi hukuman!" Tegas Arya

"Loh pa! Dedek kan emang gak salah,ngapain dikasih hukuman segala sih!" Kiki merasa kesal,sudah jelas jelas ini bukan kesalahannya,tapi kenapa dia harus mendapatkan hukuman juga.

"Ya mau gimana lagi,karna dedek...." arya berhenti sejenak,
"Status yayasan SMAPer sudah tidak steril lagi,SMAPer telah mempunyai riwayat tawuran" arya masih memasang wajah santainya.

"Jadi hukumannya apa pa?" Auriz langsung to the poin.

Sejenak arya menatap kedua putranya dan selanjutnya ia menatap Nadya,istrinya yang duduk diantara kiki dan uriz. Tampak disana wajah kiki yang lesu dan auriz tetap dengan wajah tenangnya.

"Dedek,papa keluarkan dari SMAPer untuk sementara!"

Yap. Tepat sasaran!
Kiki dan auriz sontak menegang mendengarkan apa yang di ucapkan papanya.

"Apa pa???? Di keluarkan???"
Kiki shock,matanya sepenuhnya membulat.

"Iyaa...dikeluarkan" arya masih tetap santai,jujur dia ingin sekali tertawa keras melihat ekspresi kedua putranya tidak terkecuali istrinya.Nadya.

"Yah paa...kok dikeluarin sih!"
Rengek kiki sambil memijit mijit tulang hidungnya.

"Yakan cuma sementara,setelah itu kamu balik lagi kesini,dan sekolah seperti biasa!"
Keputusan yang diambil arya bukan tidak beralasan. Dia sengaja mengeluarkan kiki,agar kiki bisa kapok dan bisa merubah julukan ' si troublemakernya' itu.

"Tapi paa.....aku gak---"

"Berapa lama dedek bakal dikeluarkan?"
Auriz sudah duluan memotong sebelum kiki menyelesaikan kalimatnya.
Auriz langsung mendapatkan tatapan membunuh dari kiki,auriz hanya membalas dengan tatapan cuek dan tak kalah tajamnya.

"Ya...kurang lebih sebulan lah...!"

"HAH!!!SEBULAN!!!!" Rasanya kiki seperti dilempar dari rooftop lantai 50 ketika mendengar jawaban papanya itu,matanya membulat sepenuhnya.

Arya masih dengan tenangnya.
"Iya...kenapa? Kurang..?"tanyanya lagi pada putra bungsunya itu.

"Kurang apanya pa? Itu kebanyakan kali paa!" Kiki berteriak frustasi
"Tiga hari aja udah cukup kali paa!!"
Lanjutnya lagi.

"Yaudah...papa tambah jadi 3 bulan!"

Kiki mendengar itu langsung berdiri sambil menggeleng geleng.

"No pa! Udah udah,sebulan aja udah cukup bikin aku mampus pa!"
Kiki menjambak jambak rambutnya yang sudah tak karuan lagi.

Melihat aksi kiki seperti itu,sontak mengundang tawa dari Nadya dan Arya. Jarang jarang mereka bisa mengerjai putra bungsunya yang sangat manja ini.
Auriz hanya diam sambil mengutuk ngutuk kebodohan kiki.

"Hahaha....iya iya...sebulan aja kan!"
Arya mengiakan sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

"Iya pa,sebulan!" Balas kiki dengan wajah yang ditekuk habisa habisan.
Sekilas kiki menatap auriz,memohon bantuan.
namun nihil,auriz hanya diam sambil menggeleng geleng datar.

"Emangnya mau dipindahin ke sekolah mana sih pa?"
Akhirnya nadya mengangkat suara.

"Kita liat besok! Yang jelas,hari ini papa akan mengurus semua masalah perpindahan dedek ke sekolah barunya"

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang