***
Matahari telah menyeruak hampir keatas kepala, deru kendaraan melengkapi kebisingan kota.
Ia telah terangun , namun ia masih betah bersembunyi dibalik selimut tebalnya.
Rasanya, kepalanya terasa sangat berat, setelah semalaman bergelut diarena balapan liar.Kiki menatap arloji yang masih bertengger di tangannya.
09.25
Oke! Hari ini kiki telah bolos sekolah.
Ia langsung bangkit dari kasurnya untuk sekedar membasuh muka dan gosok gigi saja.
Setelah itu , ia keluar kamarnya untuk mengambil sepotong roti sebagai pengganjal perutnya yang agak perih.
Baru saja kiki hendak duduk, tiba tiba saja kiki mengingat sesuatu.
Kiki berjalan kembali ke kamarnya, dan langsung mengambil ponsel untuk mengaktifkannya.Ponselnya telah lawbat ketika ia dan randa masih berasa di kota cahaya semalam.
'Mine💕' miscall 58
Kiki menatap bingung, "rara? Ngapain dia nelpon gue sebanyak ini?"
Tanyanya kecil.Setelah itu, kiki melangah ke arah jendela besar yang ada di pojokn kamarnya.
Tampak dibawah sana kendaraan berlalu lalang, kiki mengehembuskn nafas lesu.
Tiba tiba saja ia merindukan rumah orang tuanya.
Hidup sendirian di apartement besar ini membuatnya sedikit kesepian.***
"Gue juga gak habis pikir, si randa akan hari makin cantik aja"
"Bener tu!" isan membenarkan perkataan glen.
Isan cs lebih memilih kelas sebagai tempat tongkrongan. seperti sekarang, mereka duduk di tengah kelas untuk membicarakan ketos imut itu.
"Tapi deketin randa susah banget, selalu aja diawasin sama si doi, mentang mentang si doi ganteng plus jenius!", cibir allan.
"Ya! Tapi klo lopada mau deketin randa, mulai sekarang aja... Mumpung doi belum balik dari surabaya", saran glen.
"Yah... Lo kata mudah deketin randa, jangankan randa , 2 sahabatnya aja susah bener..." ucap isan dengan sedikit pasrah.
"Bener lo san, gue setuju" ucap glen.
Selanjutnya mereka terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing.
Tiba tiba saja , allan memetik jarinya.
"Gue punya ide"
Seketika glen dan isan menoleh kepada allan."Ide apaan?", glen penasaran.
Allan terkekeh sesaat, lalu mulai berbicara."Kita min dare!"
Glen dan isan mengerutkan dahinya, "dare apaan?" tanya isan.
"Hehe gini...., kita akal hompimpa dulu, setelah itu, siapa yang kenak antara kita bertiga harus nemak 3 bidadari itu!"
"Hah, tiga tiga nya?" tanya glen.
Allan menggeleng cepat, "gak, tapi salah satu diantara mereka yang paling duluan masuk kedalam kelas".
Mendengar itu glen dan isan langung menyapu seluruh pojok kelas, dan benar, tiga sejoli itu belum balik dari kantin.
"Gimana setuju?", allan mrnaikkn alisnya.
"Imbalannya apa dulu?"
Allan menatap isan, ia berfikir, sesaat kemudian allan tersenyum lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted Love
Teen FictionBiarkan aku menjadi bumi yang senantiasa menampung air matamu langitku.... ~Afif~ Kehadiranmu tak pernah kuharapkan, namun terselipnya cintamu membuatku mengerti, bahwa takdir cinta tak selamanya indah. ~Randa~ Karenamu aku sadar... Batapa sulitnya...