Love 3

94 16 1
                                    

***

"Gue duluan ndaa"
Teriak vara ketika ia hendak masuk kedalam mobil.

Saat ini randa sedang berada di parkiran. Afif berjanji akan menjemputnya,tapi ini sudah 20 menit randa menunggu,mulai dari setelah bel berbunyi tadi afif belum juga menampakkan dirinya.

Randa ingin menghubungi afif,tetapi ponselnya telah lowbad sejak jam istirahat ke dua tadi.
Padahal vara sudah menawarkan tumpangan padanya,tapi ia menolak.

Randa pasrah,dia lebih memilih tetap menunggu saja.

Dari kejauhan,randa melihat kiki sedang bersiap siap ingin pulang.
Sekolah memang sudah mulai sepi,hanya tinggal beberapa anak yang ada kegiatan ekschool saja.

'Apa mungkin gue minta bantu sama dia?'

Batin randa.

"Kiki!"
Randa memberanikan diri memanggil orang yang diperhatikan sejak tadi.

Kiki memberhentikan laju motornya.
Ia menatap si empunya suara dari balik helm nya.
Kiki membuka helmnya. Entah mengapa tatapan kiki saat ini sangat dingin,tidak seperti biasanya.

Randa menarik nafasnya dalam dalam dan mulai mengutarakan maksudnya.

"Gue bole minjem hp elo gak?"

"Bawa hp itu ngelanggar aturan"

Damn it! Randa terdiam.

Membawa ponsel memang dilarang di SMAPA,tetapi hanya untuk siswa kelas X.
Bagi siswa kelas XI dan XII sudah di bolehkan membawa ponsel.
Namun,bagaimanapun,membawa ponsel kesekolah memang dilarang oleh negara,hanya saja bagi murid SMAPA diberi keringanan.

"Gue serius ni....gue pinjem hp lo sebentar"
Rengek randa.

"gue juga serius,gue gak bawak hp"
Jawab kiki lagi.

Randa terdiam beribu bahasa,seorang bad boy seperti kiki tidak membawa ponsel ke sekolah itu adalah suatu hal yang ajaib.

Randa tak tau kiki berkata jujur atau bohong. Tapi yang jelas sekarang randa benar benar malu.
Ia adalah seorang ketua osis,tapi membawa ponsel ke sekolah adalah hal yang wajib baginya.

Kiki melihat raut wajah randa yang sedikit kaget tak percaya.
Kiki menghembuskan nafas gusar.

"Nih ya...sekalipun gue bad boy,bukan berarti gue bisa seenak hati untuk ngelanggar peraturan,apalagi gue masih baru disini"
Sambungnya.

Randa hanya pasrah,ia menunduk menatap sepatunya.

"Emang buat apa sih hp gue?"

orang yang ditanya diam selama lima detik,
awalnya ia tidak ingin memberitahu kiki,tapi mungkin dengan berkata jujur,keberuntungan akan datang padanya.

"Gue mau nelpon afif"
Jawabnya lesu, lalu mengangkat pandangan menatap kiki.

Kiki hanya mengangguk.

"Dia udah janji mau ngejemput elo?"

Randa hanya menjawab dengan anggukan.

"Dan sampek sekarang dia belom ngejemput lo juga?"

Randa mengangguk lagi.

"Yaudah pulang bareng gue aja,siapa tau searah"

Randa menatap kiki yang tersenyum kepadanya.

"Gak apa, gue nunggu afif aja,lagi pula dia udah janji kok"

Kiki terkekeh kecil.

"Hobby banget sih nunggu hal yang gak pasti"

Unwanted LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang