8. Muak

1.3K 50 0
                                    


Saat Rama masuk ke kelas, semua siswa menatap sinis lalu membisik-bisikkan atau lebih tepatnya menggosipi Rama.

"Eh tadi kan dia yang berantem"
"Apa coba, sok jagoan"
"Ih, cowo macem apa dia"
"hati-hati boy sama dia"
"jangan-jangan dia anak mami"
"paling keinjek lidi udah nangis"

"WOI LU SEMUA" kata Rama dengan tegas , ia dari tadi muak dengan perkataan mereka. Seketika satu kelas menjadi hening, tak ada suara.

"LU, LU, LU, LU, POKOKNYA LU SEMUA, JANGAN MACEM-MACEM SAMA GUA." kata Rama lalu mensimulasikan jarinya menjadi pisau lalu digesekan ke lehernya.

"Gajelas ego lu" gumam Alea dikursinya.

Gita masuk, dan kaget melihat Rama sedang speech di depan kelas, dan anak yang lain terlihat takut dan jengkel.

"Apaansih Ram?"
"Ngapain tangan lo ada di leher gitu? Kenapa? Masuk angin?" ledek Gita, dan satu kelas tertawa. Padahal menurut Rama itu gak lucu.

"Apaansih? Enggak! Gua gasuka aja mereka ngomongin gua." kata Rama di depan kelas, sementara Gita masih ada di ambang pintu.

"Yaudah, yaudah."
"Ehm, permisi temen-temen semua. Gue sebagai ketua kelas yang baik dan benar, akan memperkenalkan dia." kata Gita yang menekan kata baik dan benar lalu menatap sinis ke Rama.

"Dia namanya..." omongan Gita terputus.
"Rama. Rama Reza Ghifari. Tadinya X IPA 1  sekarang X IPA 3. Iya, gua yang tadi berantem. Gua minta maaf, tadi buat kegaduhan. Terimakasih." kata Rama memperkenalkan dirinya. Gita hanya kesal karena omongannya terputus.

"Jadi, gue dapet amanah dari Pak Robi—Guru BK, disuruh ngawasin dia sampe 1 bulan kedepan. Mohon kerjasamanya. Kalo dia macem-macem, kabarin gue." lanjut Gita.

Para siswa hanya ber oh ria. Lalu Rama dan Gita kembali ke tempat duduknya masing-masing, karena pelajaran akan dimulai, sebenernya semua mapel hari ini cuma perkenalan doang.

"Git, lo tadi dipanggil gara-gara ini?" tanya Alea.

"Hm" kata Gita lalu menaikkan kedua alisnya keatas,  yang berarti 'iya' dengan tidak ikhlas.

"Goodluck yaa nanganin diaa!" kata Alea sambil menoleh kearah Rama.

"Berisik ah" kata Gita sambil cemberut.

***

SincerityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang