Sincerity

50. Bakat Terpendam

"Ram, ambilin ukulele itu deh" kata Gita sambil menunjuk kearah ukulele tersebut. Rama langsung mengambilkannya.

"Mainin coba" tantang Gita.

"Lu pikir, cowok kayak gue gabisa main ukulele?" tanya Rama, Gita mengangguk.

"Wah, ngeremehin ni anak. Dengerin ya" ujar Rama, lalu memetik dawai ukulele tersebut dengan indah.

"Berawal dari tatap...
Indah senyummu memikat...
Memikat hatiku
Yang hampa lara...
Senyum membawa tawa...
Tawa membawa cerita....

Cerita kasih indah
Tentang kita...
Terkadang ku ragu...
Kadang tak percaya...
Tapi kuyakin kau milikku..." Rama bernyanyi dengan sepenuh hati, suaranya sangat indah. Membuat Gita ingin bernyanyi pula. Dan akhirnya mereka bernyanyi bersama.

"Kau membuatku bahagia...
Disaat hati ini terluka...
Kau membuatku tertawa...
Disaat hati ini terbawa...

Terbawa oleh cintamu
Untukku...

Untuk kita." Suara Gita yang tak kalah merdunya, ditambah suara Rama yang bagus pula, juga suara ukulele yang dimainkan oleh Rama. Serasa konser.

"Bagus juga suara lo" puji Gita.

"Lo juga" balas Rama.

Tak lama kemudian, mas-mas tadi datang membawa sebuah kardus berisi banyak action figure.

"Ini mas, mba. Diliat-liat aja dulu" tawar mas-mas tadi lalu beranjak pergi ke kasir.

Rama membuka kardus tersebut.

"Gilaa..." kata Rama.

"Kenapa?" tanya Gita bingung.

"Ini keren banget sih parah" kata Rama, lalu mengambil salah satu action figure berbentuk Vespa jadul berwarna merah.

Gita mengambilnya.

"Mau ini aja?" tanya Gita.
"Atau yang ini?" kata Gita lalu mengambil sebuah action figure berbentuk becak.

"Hmm, yaudah yang becak aja deh" kata Rama mengalah.

"Bener? Emang anaknya Pak Robi suka?" tanya Gita.

"Ya mana gua tau." jawab Rama seadanya. Gita beranjak ke kasir.

"Uang dari Pak Robi mana?" tanya Gita, lalu Rama mengambilkannya di tas.

"Ini mas, berapa harganya?" tanya Gita.

"150 ribu. Ini saja mba?" jawab mas-mas nya. Gita mengangguk, lalu membayarnya.

"Yuk Ram" ajak Gita keluar dari The Maroon Vintage Shop.

***