Lalisa berjalan di sepanjang koridor dengan earphone yang menutup telinganya. Pandangan matanya kosong, seperti orang yang baru putus cinta. Gadis itu menaiki tangga, namun langkahnya berhenti ketika melihat Taeyong dan Hae Jin tengah berciuman. Bagus sekali. Paginya yang buruk semakin buruk. Gadis itu meremas roknya, sebisa mungkin bersikap biasa meski jantungnya seakan ditusuk ribuan pisau.
"Kalo mau mesum cari tempat lain deh." Katanya pada dua orang itu. Taeyong yang pertama kali menjauh, membuat Lisa memutar manik matanya dan kembali berjalan menuju kelasnya.
Mungkin selama ini benar, Lisa cuma dipermainkan. Hae Jin mendecih melihatnya, "Gak usah sok suci, Lis. Lo bahkan sering dicium Taeyong, gimana rasanya ngeliat Taeyong nyium gue?"
Lisa menghentikan langkahnya, menatap Hae Jin datar. "Perasaan gue? Jijik." Kembali gadis itu melanjutkan langkahnya.
Taeyong tersenyum, miring. "Segitu jijiknya sama gue, Lis?"
Lisa kembali berbalik, "Iya."
Keduanya saling menatap, ada tatapan lain dalam mata yang penuh benci itu. Sebuah rindu yang tak tersampaikan. Juga, sebuah keadaan yang malah semakin memburuk. Lisa yang pertama memutuskan tatapan mereka, kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas. Sementara Taeyong menatap punggung gadis itu, sebelum akhirnya berbalik dan menaiki tangga menuju kelasnya.
* * *
semua ada proses. ada kalanya mereka saling suka, saling mengejar, saling menjauh, ada masanya tenang aja 😎
-amel