5. bgst kamu

8.6K 1.4K 30
                                    

Lisa cuma bisa naruh kepalanya di atas meja. Wajahnya merah, bibirnya entah mengapa terasa panas, dan yang menyebalkannya jantungnya berdebar. Terlalu cepat. Terlalu kencang. Membuat Lisa takut untuk mengangkat wajahnya.

"Lisa, liat kita dong." Yuju membujuk sejak sepuluh menit lalu tapi tak ada perubahan. Lisa tetap diam di tempat. "Jangan bikin kita khawatir."

Perlahan gadis itu menghela kemudian mengangkat wajahnya. "Fuxk Taeyong Lee. I freaking hate him so much."

Chaeyoung malah terkekeh, "If you hate him why are you blushing?"

"IM NOT!" Kilah Lisa cepat. "I mad so my face turned red."

Jiho menyipitkan matanya, tak percaya. "Terserah saja. Lalu sekarang bagaimana?"

"Bantuin gue ngehindari si Taeyong gila itu. Atau gue pindah ke apartemen bang Sehun aja ya?"

Mata Yuju langsung berbinar, senang. "Kenapa gak apartemen Mino aja? Tar gue bisa pdkt kan jadinya."

Lisa mencibir, "Yeh keluar kan cabenya."

Yuju cuma mengeluarkan V dengan jarinya sebelum terkekeh lagi. "Tapi apartemen Sehun kan jauh Lis, mending di apartemen yang sekarang deh."

Lisa kembali menghempaskan kepalanya di atas meja. "I hate my life."

Jiho cuma bisa menepuk puncak kepala Lisa kasihan. "Namanya juga idup Lis, kadang memaki kadang dimaki."

"Apa hubungannya?" Chaeyoung benar-benar gak mengerti jalan pikiran Jiho.

"Ya gak ada hubungannya gara-gara belum jadian." 'Kan Chaeyoung memang gak mengerti, ya Jiho memang seaneh ini. "Kalo ada hubungan ya paling adek-kakak atau temenan deh."

"Diem sih Ho. Curhatnya nanti aja," Yuju bete juga lama-lama dengerin ketidak jelasan Jiho.

Lisa sendiri udah capek dengernya, jadi malah memejamkan matanya lelah. Sentuhan di bahunya membuat Lisa menoleh dengan mata kantuk. Refleks dia mendorong wajah di depannya hingga terjatuh.

Gimana gak refleks, orang baru buka mata ada wajah Taeyong yang cuma berjarak lima senti! Untung cuma Lisa dorong, kalau Lisa tonjok kan beda cerita! Lelaki itu hanya mengaduh, namun kemudian bangkit dari duduknya dengan wajah cemberut. Gadis itu melipat kedua tangannya di depan dada kemudian menatap Taeyong tajam. Sementara yang ditatap malah tersenyum manis dan beraegyo yang bikin Lisa geli.

"Gak usah sok imut."

"Gak usah sok nahan senyum."

Akhirnya Lisa malah tertawa, bikin Taeyong langsung nyubit pipinya. "Yuk pulang." Taeyong mengulurkan tangannya sementara Lisa hanya berdiri tanpa menyambut tangan tersebut.

Kepala Lisa terasa pusing karena baru bangun dan akhirnya kehilangan keseimbangan, untungnya Taeyong langsung meraih lengan Lisa dan menahan gadis itu. "Pelan-pelan makanya."

Lisa cuma bergumam tak jelas sementara Taeyong sudah mengambil alih tas Lisa dan menggenggam tangan kiri Lisa. "Kalo diem lo cantik deh Lis."

Tentu aja, hal itu bikin Lisa langsung nendang Taeyong tapi untung Taeyong refleksnya bagus jadi bisa ngehindar.

"Kalo galak nanti aku cium lagi lho."

Dengan itu Lisa langsung diam dan menurut. Taeyong tertawa geli, Lisa tuh lucu dan nurut bikin Taeyong mau ngeledekin terus.

* * *

hehe
-amel

dingin. [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang