4. terus?

9.8K 1.5K 284
                                    

Lalisa berjalan sepanjang koridor sambil menghentakkan kakinya. Melampiaskan kekesalannya pada lantai sekolah. Saat sampai, bukan hanya lantai yang menjadi korbannya, tapi juga pintu kelas yang dibanting. Mendengar pintu yang dibanting itu membuat Chaeyoung langsung menoleh, Lalisa berjalan ke arahnya dengan wajah memberengut kesal.

"Chaenggggggg!" Rengeknya sambil memeluk tubuh Chaeyoung. Gadis itu bahkan belum menaruh tasnya. "Gue benci banget sama Lee Taeyong!"

"Emang dia ngapain sih Lis?" Chaeyoung mendorong tubuh Lisa pelan, risih karena gadis itu memeluknya terlalu erat. 'Kan gak enak kalau diliat doi nanti salah paham lagi. "Lo dicium?"

Tebakan asal dari Chaeyoung langsung membuat Lisa mangap lebar. "Kok lo bisa tahu?" Lirihnya kaget.

Sementara Chaeyoung malah tertawa, geli sekali sampai ia memukul meja hingga teman-teman kelas memandanginya. "Jangan bercanda deh Lis."

Lisa malah memberengut, "Kenapa emangnya?"

Chaeyoung merapikan dasinya yang kendur sebelum memfokuskan dirinya pada Lisa yang sudah siap mendengarkan. Dipandanginya Lisa dengan wajah serius, "Lee Taeyoung ketua osis kita bahkan gak mau nanggepin cewek. Diajak ngobrol kalo gak penting aja dia ogah."

"Lah terus Yuju?"

Kesal, Chaeyoung mendorong kepala Lisa. "Ya beda lah! Yuju 'kan anak osis juga. Pokoknya nih ya Taeyong tuh secuek itu! Bahkan dia dipanggil es serut, manis sih tapi bikin meringis."

Melihat wajah Chaeyoung membuat Lisa bergidik, geli dengan kelakuan temannya itu. Tapi ingatannya kembali pada saat Taeyong mengajaknya pulang, Lisa gak percaya kalau Taeyong cuek. Kecuali Chaeyoung bilang Taeyong nyebelin dan seenaknya, baru Lisa percaya. Melihat Lisa yang hanya diam membuat Chaeyoung yakin bahwa gadis itu tak percaya padanya. Jadi, Chaeyoung langsung berujar, "Nanti lo liat deh pas istirahat."

Lisa hanya mengangguk dan percaya deh jam istirahat terasa lama baginya. Namun akhirnya setelah melewati jam matematika serta fisika, bel istirahat berbunyi. Chaeyoung langsung menarik Lisa keluar kelas, membuat Jiho dan Yuju mengikuti keduanya dari belakang.

"Kita mau ke mana sih?" Jiho bertanya, dia sejak tadi hanya mengikuti Chaeyoung dari belakang dan dia sekarang merasa sangat bingung, sama seperti Yuju.

"Nyari Taeyong." Jawaban dari Chaeyoung tentu membuat keduanya saling bertatap bingung. "Buat ngebuktiin kalau Taeyong cuek banget sama cewek." Tambah Chaeyoung sebelum kedua gadis itu kembali bertanya. Sementara Lisa yang sejak tadi ditarik sahabatnya itu hanya bisa mendesah pasrah.

"Taeyong mah ada di kantin kali," Yuju menjawab. "Udah yuk kantin, laper gue."

Dengan semangat, Chaeyoung kembali menarik Lisa kali ini bahkan membawa gadis itu berlari. Netranya mencari sosok berambut hitam yang duduk di salah satu meja kantin bersama dengan Yugyeom, Jungkook, Jaehyun dan Hanbin. "Tuh Lis, kita duduk di sini aja biar merhatiinnya jelas!" Chaeyoung menarik Lisa duduk. Mereka berbeda dua meja dari lima lelaki itu.

Yuju dan Jiho hanya bisa menggelengkan kepalanya, kemudian berjalan untuk mengambil makan siang untuk dirinya serta dua teman mereka. Saat itu, seorang gadis menghampiri Taeyong dan mengulurkan makanan tapi cowok itu bahkan gak memandang gadis itu.

"Kak, diterima ya. Aku sengaja bikin buat kakak," ujar gadis itu dengan wajah merah padam karena Taeyong tak juga mengambilnya.

Melihat itu Yugyeom langsung berinisiatif mengambil cokelat yang diberikan. "Makasih ya, tapi Taeyong gak suka cokelat." Kemudian Yugyeom kembali memberikan cokelat itu. "Lo makan sama temen-temen lo aja."

Melihat penolakan itu yang malah dilakukan oleh Yugyeom malah membuat Hanbin dan Jungkook meringis, udah gak ngerti lagi sama jalan pikiran Taeyong. "As expected from our Taeyong. Kalo gak mau ditolak aja apa susahnya sih?"

Pertanyaan Jungkook dijawab Taeyong dengan ringan, "biar mandiri gitu. Masa ditolak harus gue juga yang bilang?"

Tiga temannya menggeleng sementara Jaehyun yang sudah tahu bagaimana sahabat sejak umur limanya itu menatap ke arah Chaeyoung yang tengan sibuk dengan Lisa. Melihat Lisa membuat Jaehyun teringat suatu hal. Lelaki itu langsung tersenyum, "Tapi kok kalau Lisa yang kasih lo terima?" Dengan sengaja ia membuat suaranya agak kencang hingga netranya melihat Lisa menunjuk dirinya sendiri.

Taeyong mengangkat satu alisnya, sementara ujung bibirnya terangkat. "Bukan urusan lo."

Jaehyun jelas kecewa dengan jawaban Taeyong tapi tak memaksa. Sementara Yugyeom dan Jungkook sudah heboh sendiri. Jangan tanya reaksi Hanbin karena lelaki itu sudah fokus dengan permainan online di ponselnya.

"Chaeng, tadi Jaehyun nyebut nama gue? Gak salah?" Tanya Lisa sementara Chaeyoung malah lebih syok. "Did he really kissed you?"

"Who kissed who?" Yuju bertanya dengan nampan berisi makan siang. Satu ditaruh di depan Lisa dan satu untuknya. "Kalian lagi bicara apa sih?"

"TaeyongkissedLisayesterday." Chaeyoung berbicara disela minumnya.

"Ha?"

"She said that I kissed Lisa yesterday." Jawaban dari Taeyong itu langsung membuat Lisa terbatuk, Yuju melongo, Chaeyoung mengeluarkan minuman dari mulutnya serta Jiho yang langsung memukul lengan Lisa.

"How dare you kissed my baby!" Suhutnya sebal. "Oh! My little baby!"

Yuju menggeleng pelan. "Stop with those baby-baby. But, kok lo sialan main cium aja!"

Taeyong terkekeh pelan which makes Jiho, Yuju dan Chaeyoung kembali melongo. Sementara Lisa mau memyembunyikan diri aja.

"Hm, anggap aja gue sama Lisa punya kesepakatan kecil." Taeyong mengusap dagunya degan telunjuk. "Yang mana kalau dia cursing gue bakal langsung nyium dia."

"FUCK YOU!" Teriak Lisa tak tahan. Bagaimana bisa tahan kalau mereka membicarakan dirinya seakan Lisa tak ada di sana. Taeyong dengan mudahnya mengatakan itu seakan tak ada dosa.

Tapi mendengar kata makian yang dikeluarkan Lisa malah membuat Taeyong tersenyum miring. Lisa menatapnya kesal, menantang. Sementara lelaki itu langsung menarik lengannya, menaruh tangan kanannya di tengkuk Lisa dan menciumnya.

Kantin yang awalnya ramai langsung sepi. Kemudian heboh dengan apa yang mereka lihat. Seorang Lee Taeyong berbicara dengan perempuan saja sudah langka, tetapi sekarang mereka melihat Taeyong mencium seorang Lisa! Mencengangkan sekaligus memilukan. Entah ada berapa hati yang patah detik itu.

"Kan gue bilang kalau lo cursing, even in front of people I'll kiss you. Atau lo suka lagi gue cium?" Mendengar itu membuat Lisa langsung menendang Taeyong tepat di-masa-depannya. Lelaki itu langsung mengeluh, kesakitan.

"F-reak!" Dengan itu Lisa langsung berlari sambil menggosok bibirnya.

Chaeyoung menatap Taeyong kasihan tetapi karena lelaki itu memang pantas mendapatkannya Chaeyoung malah menjulurkan lidahnya, sebal. "Eat that you freak!"

Jiho meringis, ikut mengejar Lisa sementara Yuju bingung. "Duh Pak Ketu, ini salah lo sih." Dia membantu Taeyong berdiri karena empat temannya sedang tertawa sambil memukul lantai. Sungguh teman yang baik.

"Duh, temen lo galak banget sih." Taeyong masih merasa nyeri dibagian masa depannya itu. "Tapi gak apa deh, lucu dia tuh."

"Did you just?" Yuju merasa bingung untuk melanjutkan perkataannya jadi dia diam. "Lisa tuh galak, jadi jangan macem-macem. Lo belum ketemu kakaknya sih."

"Si Ten?" Taeyong bertanya tapi Yuju malah menggeleng.

"Bukan. Lisa itu punya lima kakak cowok. Ten yang paling begajul." Yuju menjelaskan. "Ada ada Jiyong, Sehun, Mino, Yoongi, dan Ten terakhir."

Nama yang familiar. Taeyong yakin pernah mendengarnya. "Jiyong itu pemilik brand peaceminusone, Sehun yang menjalankan bisnis keluarga, Mino seorang dokter di salah satu rumah sakit swasta sementara Yoongi dan Ten masih kuliah. Diantara mereka berlima cuma Ten yang terlihat paling bersahabat."

Yuju menepuk pundak Taeyong prihatin, "Hati-hati aja kalau main cium di depan mereka. Untung kalau cuma ditendang anu lo, kalau dipotong habis 'kan kasian istri lo."

"Tapi istri gue nanti Lisa, gimana dong?"

Mendengar perkataan Taeyong, Yuju hanya mendengus. Lelaki itu pantasnya memang ditendang.

* * *

taeyong bangke ya untung ganteng kamu :)
-amel

dingin. [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang