"Lis," Taeyong sebel sejak mereka sampai di restoran cepat saji ini Lisa malah sibuk sama burger di hadapannya. Boro-boro nyautin Taeyong, nengok aja enggak! Gimana Taeyong gak bete coba?
Sakin sebelnya Taeyong langsung ambil ponsel cewek itu, abis Lisa lebih fokus sama handphonenya. "Aku lagi ngomong, didengerin kek."
Lisa memutar manik matanya, bete. "Emang lo siapa? Dont act like a possesive boyfriend please."
Mendengar pernyataan Lisa, Taeyong jadi kikuk. "I will, just wait."
Lisa mendengus, kayanya dia harus tahan diri untuk gak menonjok Taeyong lagi deh. Cowok ini tuh tiap ngomong ngalus mulu, bikin Lisa keki. Emang sih Lisa gak suka, tapi 'kan kalau keseringan jadi luluh juga. Siapa sih yang gak luluh kalau diperlakuin kaya gini? Pulang sekolah bareng, disenyumin, dikasih omongan manis apalagi ini Taeyong lho! Kalau kata Chaeyoung, Taeyong ngelirik aja udah berkah. Lah ini, Lisa yang diajak jalan apa kabar hatinya?
Semoga gak ambyar ya.
"Lo emang kaya gini apa gimana sih? Keju banget deh," Lisa berujar sembari meraih ponselnya, kali ini masukkan benda kesayangannya ke dalam tas. "Gue kira lo dingin gitu."
Lagi, Taeyong beraegyo. Bikin Lisa melempar satu kentang ke arah cowok itu. Taeyong tertawa, lelaki itu mengambil kentang yang terlempar tadi dan memakannya. Tangan kirinya menyanggah pipinya, matanya menatap lurus ke arah Lisa. "Abis lo lucu, minta gue cium terus."
Habis sudah kesabaran Lisa, namun sebelum mulutnya sempat mengeluarkan makian dia langsung menarik napas dan mengelus dadanya. Sabar Lis, sabar, Lisa cuma bisa menenangkan dirinya sendiri sementara Taeyong sudah tertawa geli. Kalau saja membunuh tidak dosa, Taeyong pasti sudah ia bunuh sejak tadi.
Kalau saja tatapan bisa membunuh, Lisa sudah mati sepertinya. Karena setelah tertawa puas lelaki itu berhenti, mencondongkan tubuhnya dengan siku kiri yang menahan dirinya sementara tangan kanannya terulur ke wajah Lisa. Gadis itu hanya bisa terdiam kala jemari Taeyong menyentuh ujung bibirnya. "Udah gede kok belepotan," Kemudian ia menjilat saus yang awalnya berada di pipi Lisa.
Lisa menghela napas, merasa lega karena lelaki itu tak melakukan hal aneh. Namun hanya berlangsung selama tiga detik karena kemudian bibir lelaki itu sudah menyapu bibirnya. Melumatnya pelan sebelum akhirnya tersenyum dan mengecup kening Lisa.
"You are mine, now." Perintah mutlak dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya.
Sementara si idiot gila itu sekarang sudah kembali makan dengan tenang, Lisa masih memproses semua hal yang terjadi. Akhir-akhir ini kinerja otaknya semakin berkurang. Dan kinerja jantungnya meningkat ketika berada di dekat Taeyong. Lisa gak mengerti, sebenarnya apa mau Taeyong?
* * *
aku juga gak tau lis
-amel
