Lanjutan 1

45 7 3
                                    


"Gih lo masuk kedalem" ujar Niko melepas helm Zafa, gadis itu menganggu paham dan seera berbalik. Tapi, Niko menahan tangannya sejenak hingga membuatnya kembali berbalik arah

"Kok rumah lo sepi sih, Tante Luna kemana?"

"Mamah tadi bilang lagi ada acara party sama temennya, dan urusan rumah gue sepikan emang tiap hari begini"

"Bang Dava ngga pernah pulang kesini?" Tanya Niko sedikit hati hati

"Niko, gue bilangin ya. Dirumah gue ini cuma ada gue, mamah, mang Diman sama simbok. Yang namanya Dava ngga ada" jelas Zafa melepas tangan Niko paksa

"Mau gue temenin dulu ngga?"

"Lo dirumah ada masalah ya? Lo tu nyuruh gue masuk tapi kaya ngga mau gue tinggal" ujar Zafa, pria itu menghela nafas berat

"Yaudah yuk masuk. Tapi dirumah gue ga ada makanan. Lo deliv sendiri"

"Bego, rumah segede ini ngga ada makanan tu mustahil" ucap Niko tidak percaya. Merekapun masuk kedalam rumah dengan berjalan beriringan sambil melempar canda satu sama lain

"Mbok... Simbok" sesampainya didalam Zafa berteriak, suaranya menggema membuat Niko tutup telinga mendengarnya

"Fa pelan pelan, simbokkan udah tua"

"Iya non?" Simbok muncul dari entah mana dan menggunakan celemek di tubuhnya

"Loh ada den Niko to"

"Mbok, kalo sama Niko gausah disopanin. Orang dia cuma mau bikin repot simbok"

"Woo lha yo gapapa to non, simbok ikhlas di buat repot den Niko. Diakan baik sama simbok" ujar Simbok dengan mada medoknya

"Jadi simbok mau terus disini dan ga bikinin kita minuman?" Tanya Niko dengan nyengir

"Oh iya, sebentar ya den non simbok bikinin dulu" pamit Simbok

   Niko dan Zafapun berjalan menuju taman belakang rumah milik Zafa, mereka disana hanya sekedar duduk duduk dan menikmati udara yang berhembus sepoi sepoi membuat dedaunan disana sedikit bergoyang karnanya.

"Lo gamau ceritain masalah lo ke gue?" Zafa memulai pembicaraan dengan sedikit hati hati, ia tidak ingin jika Niko tersinggung dan pulang dengan rasa kesal. Dia tau betul bagaimaba watak Niko sejak kecil

"Nyokap gue fa, dia mau ke london. Lo kan tau gue cuma punya nyokap"

"Tante Elma ngapain kesana?"

"Ada perjalanan bisnis. Dan gue ga bisa ikut karna gue harus sekolah disini"

"Tinggal pindahkan? Gausah dibikin ribet Nik"

"Semua ngga semudah membalikan telapak tangan Zafa, dan lagian bukan itu doang pertimbangan gue gamau ikut"

"Terus apaan?"

"Disini gue harus nyelesein masalah gue sama Mega dulu, baru gue bisa ikhlas"

"Please deh Niko, lo jadi cowo jangan bego bego amat ngapa sih, lo udah punya luka sama dia. Dan mau lo buka lagi? Dia udah sama Ando, jangan jadi PHO lah" nasehat Zafa dengan sedikit penekanan disetiap katanya

"Lo ngga tau apa aja yang udah gue korbanin buat dia. Seengganya gue pengen bikin pelajaran ke dia. Biar dia tau gimana seharusnya ngehargain perasaan seseorang"

"Lo sendiri udah belom ngehargain perasaan seseorang dideket lo?"

"Nik? Lo jauhin gue karna Mega yang minta, karna dia cemburu liat kita deket. Lo hargain persahabatan kita ngga sih? Apa lo nganggep gue ini sahabat lo?" Sambung Zafa berubah

Of Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang