Lanjutan-2

32 8 0
                                    

Niko A

Fa gue capek, udahan dulu ya

Lah kok jadi lo yang marah

Terserah!!

Zafa menghela nafas, ia berpikir sejenak tentang sikapnya tadi. Memang sedikit keterlaluan jika ia meninggalkan Niko begitu saja apalagi ia sebagai tuan rumah, dan terlebih Niko sedang ada masalah dirumahnya. Seharusnya ia menjadi tempat bersandar Niko hari ini dan bukan malah membahas masalah mereka dimasa lalu. Memang sedikit keterlaluan dan menyakitkan, tapi itu sudah masa lalu seharusnya Zafa berhenti mengungkitnya.

Zafa berjalan menuju arah balkon kamarnya. Ia menatapi langit yang mendung mengisyaratkan hujan akan segera turun, atau memang hanya untuk sekedar sebagai peneduh atau rasa panik mereka yang sedang bergelut dengan macet di jalanan. Entahlah, gadis itu tidak ingin ambil pusing, besok adalah hari minggu. Dia ingin melakukan sesuatu agar Niko lebih baik, setidaknya dia harus minta maaf atas sikapnya sore tadi yang terlampau keterlaluan.
***

Pagi pagi sekali Zafa sudah berdiri di gerbang rumah Niko, ia membawa beberapa bekal di wadah Kotak makan untuk diberikan kepada Niko pagi ini. Padahal, embun pagi saja belum hilang sepenuhnya. Tapi gadis itu sudah mengusik waktu istirahat satpam yang menjaga dirumah Niko untuk terpaksa bangun hanya sekedar membuka gerbang.

"Non pagi amat si datengnya" ujar satpam itu sembari menguap lebar

"Pak kalau saya kesininya siangan Niko keburu pergi. Dia masih dirumahkan?"

"Udah non, lewat pintu garasi aja ya. Kebetulan tadi nyonya Elma udah bangun buat manasin mobil di garasi"

Zafa mengangguk paham. Gadis itu bergegas menuju garasi rumah Niko untuk bertemu dengan tante Elma

"Pagi tan" dengan sedikit terlonjak, Tante Elma menatapi Zafa dengan sedikit tersenyum

"Fa fa, bikin kaget tante aja. Mau ngajakin Niko olahraga ya?" tanya Tante Elma kemudian, wanita paruh baya itu menatapi bekal yang di bawa oleh Zafa, ia kemudian mengangguk paham

"Ah ini tan, tadi simbok nitip buat Niko. Tante kan tahu, walaupun Zafa majikannya tapi Niko yang disayang simbok" alibi Zafa tidak aturan. Mengatasnamakan Simbok demi menjunjung tinggi sikap gengsinya

"Bilang aja kamu yang bikin buat Niko tapi idenya simbok" ledek Tante Elma tertawa

"Keliatan ya tan?" Zafa kembali memutar otaknya mengingat kejadian semalam ia mondar mandir di dapur mengganggu simbok yang sedang mencuci piring, memikirkan ini itu yang membuatnya gelisah, meminta bantuan simbok berpikir dengan cara apa ia harus meminta maaf pada Niko. Dan dengan gampangnya simbok bilang "yaudah to non, den Niko di bawain sarapan aja. Den Nikokan suka nasi uduk, besok simbok bantu non bikinin" dan sumpah demi apapun. Seperti mendapatkan wahyu Zafa sangat berterima kasih dengan ide simbok

"Yaudah gih, itu biar tante yang nyiapin. Kamu kekamar Niko bangunin dia. Ajakin lari pagi sana"

Zafa mengangguk, dengan sedikit malu ia memberikan bekalnya pada Tante Elma dan segera keatas untuk membangunkan Niko yang masih lelap di ranjang kesayangannya itu

"Nik, bangun. Yuk jalan pagi" ujap Zafa

Gadis itu menarik tirai jendela kamar Niko secara perlahan. Membiarkan cahaya masuk dan mengenai wajah niko yang masih alami belum tersentuh apapun, seperti facial wash dan bau matahari misalnya.

"Nik bangun dah, jangan molor mulu" Zafa kini menarik selimut Niko, kini pria itu membuka matanya perlahan dan mengerjap ngerjapkannya

"Fa? Lo ngapain sih dimimpi gue pagi pagi?" Ucap Niko membuat Zafa mengerutkan keningnya heran

Of Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang