Pagi ini anggota Osis SMA Pancasila melakukan apel pagi. Zafa yang mengatur dan menata barisan teman temannya di tengah lapangan tiba tiba menyipitkan matanya ketika ia melihat seorang anak pria berjalan kearahnya dengan sedikit berantakan, ia juga mengerutkan dahinya mencoba mendapatkan kesadarannya kembali saat ia melihat seseorang itu dengan seksama.
"Ikut gue" seseorang itu segera menarik tangan Zafa keluar dari lapangan dan berhenti di tepi lapangan dengan semua orang melihat kearah mereka
"Lo apa apaan sih Nik, gue mau apel pagi sama anggota osis yang lain" ujar Zafa menghempaskan tangan Niko dengan kasar
"Kemarin lo ke Rumah Sakit jengukin nyokap gue? Lo tau dari mana kalo nyokap di Rumah Sakit?" Tanya Niko tanpa basa basi lagi, Zafa menghela nafas gusar.
"Penting gue tau nyokap lo di Rumah Sakit darimana ? Yang penting gue udah jenguk tante Elena. Semoga dia cepet sembuh. Dan gue harus balik kebarisan sekarang sebelum kak Ando dateng" jawab Zafa membalikan tubuhnya, kini tangan gadis itu kembali di raih Niko dan ia berniat mencegah Zafa pergi
"Apa sih Niko, lo tu ya sehari ga bikin masalah kenapa sih?"
"Lo udah nggak marah sama gue?" Kalimat itu terlontar dari bibir Niko, ia menatap mata gadis itu tanpa celah
"Kita bicarain masalah ini nanti aja pulang sekolah, gue tunggu di cafe biasanya" ujar Zafa. Ia segera melepas genggaman tangan Niko dengan lembut. Gadis itu kembali masuk kedalam barisan sebelum Ketua Osis datang dan dia akan mendapatkan masalah besar.
***1 Pesan Baru
Kak Ando : lo dimana?
Zafa nyaris tersedak saat membaca pesan teks tersebut. Tidak biasanya kak Ando mengirim pesan teks seperti ini apa lagi setelah mereka mengakhiri hubungan mereka beberapa waktu yang lalu. Bahkan mereka berkomunikasi hanyalewat grup whatsapp ketika membicarakan beberapa event acara untuk sekolah.
"Lo kenapa fa? Pelan pelan dong" ujar Meysa memberikan selembar tissue pada sahabatnya itu. Ya mereka saat ini tengah berada di tengah tengah ramainya aktivitas kantin.
"Kak ando sms gue. Ngga biasanya deh" jawab Zafa, Meysa membukatkan matanya heran. Ini pertama kalinya Zafa mengatakan hal semacam ini diluar kata Niko.
"Lo bales ? Ini kemana si Manda nggak dateng dateng"
"Belum, gue bingung nih. Gimana dong" Zafa menggigit bibir bawahnya kebingungan. Ia sungguh tidak tau harus berbuat apa
"Coba bales aja dulu. Siapa tau tentang agenda osis kan . Positif thinking dong. Jangan bingung di sms mantan gitu" ujar Meysa menekan kata mantan dengan keras
"Siapa yang di sms mantan?"
Zafa dan Meysa terkejut saat melihat Arif dan Manda yang datang bersamaan.
"Lo salah denger Nda, apaan sih" ujar Zafa sedikit gelagapan
"Gue permisi bentar ya, mau keruang osis bentar" pamit Zafa, gadis itu segera beranjak dari sana dan meninggalkan mereka bertiga kebingunggan
"Yee kunyuk di samperin malah pergi, mau kemana sih dia Sa?" Tanya Manda penasaran
"Lo kepo banget sih, lagian dia udah jawab mau ke ruang osiskan bege. Makanya tu kuping di gunain sesuai fungsinya dong. Katanya anak IPA"
"Mau berantem terus nih? Nggak makan? Gue boleh gabung sama kalian nggak?" Tanya Arif yang sejak tadi hanya kebingungan dan tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Yang ia tau kini gadis yang dia dekati pergi saat ia datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Of Your Eyes
General Fictioncerita pertama yang saya publish. happy reading😊 Jangan jadi pembaca gelap yaa💕