Terbukanya Rahasia Hati

31 5 0
                                    

Sinar matahari mulai terik, Zafa masih dikantin bersama teman temannya dan belum beranjak. Apalagi tadi di grup Line chat kelas heboh dengan kelas yang mata pelajarannya kosong hari ini, 2 mata pelajaran terakhir berturut turut pula. Bagi mereka ini surga namanya.

"Jadi lo kapan bakalan jelasin masalah kak Ando ke kita?" Tanya Meysa tajam, kendati penasaran mereka menunggu penjelasan Zafa yang belum terungkap

"Apaan sih, lagian kak Arif tu bercanda kali"alibi Zafa gugup, ia sungguh tak tahu harus mengatakan apa lagi, dikesampingkannya rasa bimbang pada Niko kali ini

"Gue curiga deh, kak Ando pernah nembak lo yah?" Tanya Manda dengan nada cukup keras. Zafa buru buru membungkam bibir gadis itu dengan rapat

"Lo rumpi banget sih nda, bukan begitu"jawab Zafa dengan hati hati

"Terus apa dong? Kasih tahu kita makanya" Meysa sungguh gemas hingga ingin menggigit Zafa saat ini

"Kita bicaranya sambil jalan aja ya. Nggak enak kalo anak lain denger" ujar Zafa pasrah, kedua temannya yang dengan semangat segera mengangguk, merekapun segera menarik lengan Zafa untuk pergi dari sana.

***

Ando menarik lengan Arif menuju ke atap sekolah, mereka kini berdiri di puncak paling tinggi di sekolah, biasanya banyak siswa atau siswi yang menghabiskan waktu mereka untuk sekedar membolos, nongkrong atau bahkan pacaran ditempat ini, sunggu peradaban remaja yang mengerikan.

"Ada apa sih? Lo minta penjelasan sama gue?" Tanya Arif menghempaskan tangan Ando dari lengannya

"Lo mau kita musuhan?"

"Kenapa harus musuhan? Ndo, kita temenan udah hampir 3 tahun. Kita nggak mungkinkan berantem cuma gara gara cewek?" Kata Arif menekan pada kalimatnya yang paling terakhir

Ando menghela nafas berat, ini kali pertamanya ia berdebat dengan Arif dan ini adalah persoalan tentang Zafa. Mengingat Arif dulu adalah partner kerja Ando di bidang osis, Ando sangat menyayangkan hal ini.

"Lagian kita punya hak yang sama, dan sekarang lo udah punya Mega, inget kali Ndo" sambung Arif, Ando mengapalkan tangannya geram. Jika bukan temannya Arif pasti sudah dihajarnya habis habisan

"Kalo gue suka Zafa emangnya salah? Ingetkan waktu dia mutusin lo ditempat ini? Lo udah mikir belum kenapa dia nolak lo? Karena lo egois, kaya sekarang ini" imbuh Arif lagi, kini Ando mempererat rahangnya, menahan amarah.

"Lo pasti bakalan bilang ke gue buat ngejauhin Zafa, kenapa? Karena lo pengen cuma ada lo di deketnya" tambah Arif lagi, Ando bnar benar sudah tidak tahan lagi.

"Jadi waktu itu lo disini? Ngikutin kita?"

"Gue udah disini dari jam terakhir, dan gue ngeliat kalian secara nggak sengaja"

Ando terdiam sejenak . ia kembali memutar otaknya untuk mengingat hari itu, dimana hari itu ia menyatakan perasaannya pada Zafa. Dimana ia mengataka bahwa ia menyukai Zafa. Dan dimana Zafa mengakhiri hubungan mereka.

Flashback

Mungkin pada saat itu jam sekolah selesai lebih awal, Ulangan Tengah Semestee baru saja berakhir. Semua siswa dibebas tugaskan dari pelajaran sekolah untuk beberapa hari kedepan dan diisi dengan jeda sekolah. Gadis yang kini tengah memberesi semua alat tulisnya berhenti ketika menemukan sesosok pria diambang pintu menunggunya.

Of Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang