Saya bagaikan batu yang berusaha untuk menggapai langit.
Kalian pasti akan langsung mengerti hal ini. Saya berusaha untuk menggapai sesuatu yang terlalu tinggi. Sementara titik tertinggi yang paling bisa saya capai hanyalah puncak kepala saya sendiri.
Saya tak ragu jika ada yang merasakan hal yang sama seperti saya sekarang; perasaan mencintai seseorang yang tak akan bisa dicapai meski sebatas punggungnya saja.
Namun kadang saya berpikir, bisakah dirinya menerima sebentuk cinta yang lain?
Saya ingin mengiriminya sebuah pesan, tanpa harus berbentuk hati.
Karena getar rasa yang muncul terhadapnya berbentuk seperti lingkaran, tak pernah memiliki ujung, tak ada batas.
Dan lagi pula, apalah saya ini.
Hanya sebuah titik di dalam satu buku kehidupannya.
Sehingga, walau dia telah melupakan bagaimana rupa, nama, atau eksistensi saya; saya akan tetap hadir, walau hanya berupa sebuah titik.
Dan itu sudah cukup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Substansi | ✓
Teen Fiction"Ever wonder how it feels to love a man who's more unreachable than the sun?" Substansi © 2017 by Crowdstroia. Image taken from pinterest. [Wattys 2017 winner]