Amanda POV
Aku mendekatkan tubuhku bermaksud untuk menyibakkan rambutnya yang menurutku sangat mengganggu penglihatannya.
Tapi dia malah menutup mata dan ikut memajukan badannya padaku. Dengan gemas aku pun mencubit pipinya.
Mungkin dia berfikir aku ingin mencium bibirnya. Hahaha lucu sekali wajahnya.
"Kamu ngapain Jo monyong-monyong gitu bibirnya. Sambil tutup mata pula.". Hahaha aku belum puas menertawakannya.
"E..eh.. Anu tadi. Issshhh kamu mah. Kirain tadi mau nyium aku..". Ucapnya cemberut dengan kedua tangan terlipat di dadanya.
"Hahaha.. Kamu ada-ada aja. Mana mungkin aku mencium mu ditempat ramai begini. Bisa habis kita berdua di rajam orang sekampung..haha kamu lucu Jo..". Ucapku belum berhenti tertawa.
"Nanti ya. Kalau mau cium dirumah aja. Jangan disini..". Sambungku saat kulihat dia masih saja cemberut menatapku.
Ku usap pelan pipinya dengan ibu jariku. Senyumnya mengembang kala mendengar ucapanku barusan.
Ntahlah. Kenapa hatiku tiba-tiba berdebar seperti ini. Rasanya bahagia luar biasa. Apa mungkin aku jatuh cinta padanya? Batinku.
Joanna POV
Kumajukan sedikit badanku dan mulai memejamkan mata. Kufikir Manda ingin menciumku.
Bukannya ciuman, yang kurasakan justru cubitan gemasnya di pipiku. Sontak akupun membuka mata.
Kulihat dia puas sekali tertawa. Tidak, lebih tepatnya menertawakanku. Aiiisshhh bodohnya akuuuu. Ihh kenapa jadi ngarep di cium Manda sih.
"Kamu ngapain Jo monyong-monyong gitu bibirnya. Sambil tutup mata pula.". Hahaha dia belum puas menertawakanku.
"E..eh.. Anu tadi. Issshhh kamu mah. Kirain tadi mau nyium aku..". Ucapku cemberut dengan kedua tangan sengaja kulipat di depan dada. Biarkan saja. Aku ingin marah tapi sumpah aku maluuuu banget.
"Hahaha.. Kamu ada-ada aja. Mana mungkin aku mencium mu ditempat ramai begini. Bisa habis kita berdua dirajam orang sekampung..haha kamu lucu Jo..". Ucapnya masih menyisakan tawa.
"Nanti ya. Kalau mau cium dirumah aja. Jangan disini..". Sambungnya lagi karena aku hanya diam tak menanggapi ucapannya.Tak bisa kutahan lagi senyumanku mendengar perkataannya.
Ditambah elusan tangannya dipipiku.
Tuhaaaaan.. Rasanya aku ingin berteriak saking gugupnya. Hatiku berdebar-debar tak menentu dibuatnya.Rasanya tak sabar ingin segera pulang dan menagih janjinya padaku. Hihihi aku jadi girang sendiri.
Author POV.
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan akhirnya tiba juga Joanna dan Amanda dirumah .
Home sweet homeeee.. Teriak Joanna girang seperti anak kecil. Sangat kontras sekali dengan usianya yang sudah bisa dikatakan dewasa.
Amanda yang melihatnya hanya mampu tersenyum. Dia tak menyangka akan dipertemukan dengan wanita secantik Joanna.
Meskipun dalam benaknya tak pernah sekalipun dia terfikir akan merasakan hal yang berbeda terhadap wanita yang notabene sejenis dengannya.
Tapi dia juga akan berpikir seribu kali untuk melepaskan Joanna. Wanita yang dirasanya mampu mencuri hati dan perhatiannya. Yang sanggup melukiskan senyuman yang dulu terenggut darinya karena masa lalunya yang pahit.
Amanda sangat bersyukur dipertemukan dengan wanita sebaik Joanna. Wanita kekanak-kanakan yang lambat laun mampu menggetarkan hati Amanda hanya dengan perhatian-perhatian kecilnya.
Setelah puas mengamati tingakah laku teman serumahnya, Amanda memutuskan untuk pergi ke kamarnya dan mengganti bajunya dengan yang lebih santai.
Sedangkan Joanna kini sedang tiduran di sofa ruang tamu tanpa melepaskan sepatunya.
Matanya memang sibuk menatap acara di televisi, namun fikirannya kini berkelana jauh. Dia masih saja teringat perkataan Amanda padanya.
Dan kini dia berharap Amanda ingat dengan janjinya. Karena jujur saja Joanna sudah lama sekali mencium bibir Amanda.
Namun karena dia takut Amanda tak merasakan apa yang selama ini dirasanya. Dia mengurungkan niatnya.
Sampai perkataan Amanda siang tadi yang seperti memberi harapan padanya mampu meruntuhkan semua keraguan hatinya selama ini.
Dengan sigap diapun bangkit lalu menuju ke kamar Amanda. Baru beberapa menit saja berpisah sudah membuatnya kangen lagi.
Dengan hati-hati Joanna membuka pintu. Dia melihat Amanda sedang bercermin menguncir rambutnya dengan posisi sedikit menyamping membelakanginya sehingga Amanda tak menyadari kehadiran Joanna dikamarnya..
Dengan mengendap-ngendap Joanna berjalan kearahnya lalu memeluknya erat dari belakang.
Deg.. Amanda sedikit berjingkat kala merasakan pelukan seseorang dibelakang tubuhnya.
"Kamu cantik banget si.." puji Joanna gombal.
Amanda hanya tersenyum malu-malu menanggapinya. Ditambah kecupan ringan Joanna dibahu kanannya membuatnya hanya bisa diam tak sanggup berbuat apa-apa saking gugupnya...
Tbc.
Jangan lupa vomment guys😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Won't Let Go (gxg) (Completed)
Romanceketika pertemuan yang tak pernah di sengaja mampu mengubah segalanya