Joanna POV.
Aku begitu panik melihatnya pingsan. Sungguh aku tak menyangka jika si Riko brengsek berani menyentuh Amanda lagi.
Kali ini tak akan ku berikan ampun untuknya. Lihat saja. Aku akan menyeretnya ke jeruji besi atas tindakan percobaan pencabulan.
Tak susah bagiku untuk membawa perkara ini ke meja hijau karena aku punya bukti yang kuat.
Karena di setiap sudut rumahku sudah kupasangi cctv. Jadi dia tak akan bisa mengelak lagi.
Ah sudahlah tak penting membahas bajingan brengsek itu. Lebih baik sekarang aku membawa Amanda kerumah sakit karena hingga kini dia tak kunjung sadar juga.
Aku bergegas memacu mobilku ke Rumah Sakit terdekat di daerah sini.
Segera kubopong tubuhnya masuk agar dia cepat di tangani. Aku tak mau terjadi apa-apa padanya. Apalagi anak kami terpaksa kutinggalkan di rumah setelah menghubungi sepupuku untuk menjaganya.
🌕🌕🌕🌕
Sudah dua jam lamanya aku menunggu Amanda sadar. Aku terus memperhatikan setiap detail wajahnya.
Dia sangat cantik. Namun sayang kecantikannya seolah tertutup oleh awan kelabu. Ya. Aku tahu pasti penyebab dia bersedih pasti karena aku yang sudah keterlaluan acuh padanya.
Tidak. Aku bukan tidak mencintainya lagi. Namun aku hanya ingin memastikan.
Apakah dia akan tetap baik-baik saja selama aku tak ada di sisinya atau dia justru merasa kehilangan.
Dan setelah sekian lama, akhirnya aku mendapatkan jawabannya.
Aku selama ini bukan benar-benar acuh padanya. Namun aku sengaja memantau kondisinya dari jauh. Aku menyuruh orang-orang di sekitarku untuk terus mengikutinya.
Sebenarnya aku takut terjadi sesuatu padanya. Namun jika cara ini tak ku lakukan aku tak akan pernah mengetahui kesungguhan perasaannya padaku.
Dan setelah semua derita ini berakhir, aku ingin menyatakan perasaanku padanya. Ya.. Aku akan memintanya menjadi milikku seutuhnya.
🌕🌕🌕🌕🌕
Dua bulan kemudian.
Setelah hari itu, aku memutuskan untuk menikahinya. Hanya saja butuh waktu lama untuk aku meyakinkannya.
Dia bilang dia belum siap menikah denganku. Ya. Aku tahu bagaimanapun juga pernikahan seperti ini akan sangat susah diterima oleh siapapun. Termasuk kerabat dekatku dan dia.
Aku jadi teringat lagi percakapan pertama kami setelah dia bangun dari pingsannya.
Flashback on
Aku terbangun ketika merasakan jemarinya yang ku genggam bergerak perlahan.
Kulihat dia membuka matanya dan mengerjap beberapa kali.
"Hai.." sapaku tersenyum lembut
"Hai Jo. Eum..aku dimana?" tanyanya kemudian.
"Kamu di Rumah Sakit Manda. Kamu tadi pingsan begitu lama. Aku khawatir dan akhirnya aku membawamu kemari.."
"Eum..maaf aku merepotkanmu lagi Jo." ujarnya menunduk
"Hei.. Aku tak merasa repot sama sekali. Jadi jangan begitu lagi ya. Aku tak suka melihat wajahmu murung begitu." ucapku jujur.
"Eum.. Manda, apa aku boleh meminta sesuatu padamu?" ujarku berhati-hati
"Katakan apa yang kamu mau Jo. Jika sanggup aku pasti akan memberikannya" jawabnya melihat tepat kedalam mataku.
Ntah kenapa rasa gugup luar biasa mendadak menyerang syaraf lidah dan bibirku hingga menjadi kelu seperti ini.
Kutarik nafas dalam-dalam dan ku hembuskan perlahan. Aku balas menatap matanya.
Dan akhirnya kalimat itu meluncur bebas dari bibirku
"Jadilah istriku Amanda.."
"Apaa??!!.."
Flashback off
Tbc.
Maaf lama update. Sekali update pendek bgt pula 😖
Makin kesini sepertinya makin hancur aja😂😂😂 . maafkeun😭😁😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Won't Let Go (gxg) (Completed)
Romantizmketika pertemuan yang tak pernah di sengaja mampu mengubah segalanya