Joanna POV
Bahagia yang tak terkira, itulah yang sedang kurasakan saat ini. Saat dimana beberapa menit yang lalu Amanda mengungkapkan perasaannya padaku.
Tanpa perlu menjawab dia pasti sudah tahu bagaimana perasaanku padanya. Iya. Aku sangat mencintainya di detik pertama irish coklat gelap nya menatap tepat di manik mataku.
Kurasakan dadaku selalu berdebar manakala dirinya tersenyum cantik padaku. Ah bukan. Aku tidak sedang menggombal. Aku serius dia memang sangat sangat cantik.
Tapi bukan itu alasanku jatuh cinta padanya. Entahlah.. Aku juga tak tahu. Yang kutahu hanya aku mencintainya tanpa alasan apapun.
Kembali tersadar dari lamunanku. Teringat kembali perkataannya padaku beberapa saat yang lalu. Teringat dengan caranya menatap mataku lalu dengan lantang menyatakannya padaku.
Flashback on
"Joanna.. Aku ingin memberi tahumu sesuatu.." Amanda memberanikan diri bicara.
"Katakan.. Aku mendengarkanmu selalu Manda..". Jawabku pelan disertai anggukan kepala pertanda aku siap mendengarkannya.
"Kau tahu Jo? Mungkin ini sedikit gila. Sedikit tak pantas bila aku mengatakannya. Tapi terlepas dari apa yang akan aku katakan, kumohon kamu jangan benci padaku..". Kulihat butiran cairan bening sudah menggenang di pelupuk matanya.
Aku hanya diam tanpa menjawab. Agar dia lekas melanjutkan kalimatnya.
" A..Aku mencintaimu Joanna. Maafkan aku sungguh. Aku tak tahu kenapa rasa ini malah salah jalan. Aku tahu memang aku menyayangimu. Tapi tak terpikirkan jika aku akan jatuh cinta sebegininya padamu..hiks..hiks.. Maafkan aku Jo..". Ungkapnya di sela isak tangisnya yang semakin menjadi.
Degg..
Tak tega melihatnya menangis sesenggukan. Akupun memeluknya dan berusaha menenangkan gundah hatinya.
Memang awalnya aku kaget. Aku tak mengira dia juga sama sepertiku. Bukan. Maksudku merasakan apa yang juga kurasakan saat ini.
Memang aku sempat kaget saat mendengar apa yang dia katakan. Jujur hatiku sangat senang, tapi disisi lain hatiku juga takut.
Aku takut dia hanya menjadikanku pelampiasan karena rasa sakitnya karena laki-laki brengsek itu.
Kurasakan erat jemarinya meremas ujung jaketku. Kuusap pelan kepalanya.
Cupp..
Aku tak ingin dia menangis lagi. Ku kecup pelan puncak kepalanya. Berharap sedikit mengurangi rasa sakitnya.
Baru saja aku ingin mengangkat kepalaku tapi tangannya menahan tengkuk leherku. Membuatku menatap kearah bola matanya.
"Cium bibirku jika kamu juga mencintaiku Jo. Tapi jika tidak cukup peluk saja aku..". Pintanya mengharapkan balasan dariku.
Aku memang mencintainya. Tapi hatiku masih benar-benar takut untuk menerka-nerka bagaimana bila ternyata Amanda hanya sedang bermain-main denganku.
Setelah cukup lama terdiam. Kupandangi lagi kedua matanya yang kini terlihat kembali berkaca-kaca..
Kuputuskan memberikan jawaban yang terbaik bagiku dan baginya untuk saat ini.
Ya.. Untuk saat ini.
Cupp..
Kukecup pelan pipi kanannya. Berharap dia tahu bahwa aku juga merasakan hal yang sama.
Tapi hati ini masih dilanda kebingungan yang teramat sangat. Aku takut dia meninggalkanku suatu saat nanti dan kembali pada laki-laki brengsek itu.
Karena sekuat apapun dia menolak saat ini. Tak menutup kemungkinan bahwa suatu hari dia juga pasti membutuhkan sosok laki-laki untuk bayi perempuan yang baru dilahirkannya beberapa jam yang lalu.
Kulihat dia menatapku dengan sorot kecewa bercampur dengan amarahnya.
Tapi sebelum dia berpikiran bahwa aku tak mencintainya. Aku akan menjelaskan apa alasanku tak menerimanya saat ini.
Karena jujur jika pun dia meminta aku tak akan pernah menolaknya. Bahkan jika dia menyuruhku untuk menjadi tante atau mama untuk bayinya pun aku tak menolak.
Karena aku memang menyayanginya dan juga bayinya. Bagiku mereka berdua adalah obat paling mujarab.
Ketika aku sempat stress dan tertekan karena pekerjaan dikantor, hanya dengan mengingat mereka berdua saja rasanya tenagaku pulih dengan sendirinya..
Ya aku berjanji tak akan meninggalkan mereka berdua meskipun dalam keadaan sesulit apapun.
Tbc..
Ditunggu vommentnya guys😁 kritik saran author siap menampung. Tuh mumpung bak cucian di belakang masih kuat nampung😂. Yang mau ngluarin unek-unek tentang karya author monggo silahkan..😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Won't Let Go (gxg) (Completed)
Romanceketika pertemuan yang tak pernah di sengaja mampu mengubah segalanya